Bagikan artikel ini :

Bahaya Senyap

Yakobus 1:19-27

Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.
- Yakobus 1:25

Saya melihat beberapa alasan di dalam kekristenan mengapa orang percaya mendengarkan firman Tuhan tetapi tidak melakukannya. Pertama karena ia tidak peduli. Orang tipe ini tidak memandang firman Tuhan penting. Ia bersemangat saat menyanyikan puji-pujian, tetapi giliran mendengarkan firman Tuhan, ia bisa tertidur atau sibuk sendiri. Kedua karena merasa paling pintar. Ia doyan menganalisis dan menilai khotbah. Saat mendengar khotbah yang dicari bukan apa yang harus dilakukannya, melainkan apa kelemahannya. Ketiga karena terkesima sesaat. Orang tipe ini mendengarkan firman Tuhan dengan penuh perhatian, saat pulang ia menyalami pengkhotbah sambil berkata, “Khotbahnya bagus, Pak!” Namun hanya sesaat, ia tidak membuka hati untuk melakukan firman Tuhan. Ketiga alasan ini merupakan bahaya senyap, tampak di luar baik-baik saja, tapi ternyata kerohaniannya mandek.

Mendengar dan melakukan firman Tuhan adalah seperti dua sisi koin yang tak terpisahkan. Tidak cukup seseorang hanya hadir mendengarkan dan tahu mengenai kebenaran firman Tuhan. Mendengarkan firman penting, tapi melakukannya jauh lebih penting. Yakobus menekankan bahwa saat kita tidak melakukan firman itu sama dengan menipu diri sendiri (ay. 22). Melakukan firman Tuhan memang tidak selalu mudah. Orang yang melakukan firman akan berbahagia (diberkati) karena melakukan kehendak Tuhan (ay. 25).

Melakukan firman Tuhan juga akan memberi dampak kepada orang yang ada di sekitar kita. Jangan sampai orang berkata, “Wah, setiap minggu pergi ke gereja tapi kelakuannya sama saja, nggak pernah berubah.” Orang yang melakukan firman haruslah memiliki kerendahan dan keterbukaan hati untuk mau diubahkan oleh Tuhan.

Setiap minggu jemaat hadir menghangatkan kursi-kursi gereja. Sungguh indah jika setelah kehadiran mereka di hari Minggu diikuti dengan menjadi berkat bagi sesama di hari-hari berikutnya. Saat hari ini Anda membaca firman Tuhan ini, mari mulai melakukannya dengan pertolongan Roh Kudus. Bagi Anda yang sudah lama menjadi orang Kristen, entah berapa banyak khotbah telah Anda dengar, tapi ingatlah yang terpenting adalah menghidupi firman tersebut. Ayo, kapan Anda mau melakukan firman Tuhan? Sekarang dong!

Refleksi Diri:

  • Apakah Anda termasuk salah satu tipe orang yang disebutkan di atas?
  • Apa tekad Anda sekarang, setelah hadir dan mendengarkan firman di ibadah Minggu ini?