Bagikan artikel ini :

Baik versus jahat

Yosua 6:17-21

TUHAN itu pahlawan perang; TUHAN, itulah nama-Nya.
- Keluaran 15:3

Saya yakin Anda yang rajin membaca Alkitab mungkin pernah bertanya-tanya bagaimana mungkin Allah yang adalah kasih, memberikan perintah kepada bangsa Israel untuk berperang dan memusnahkan bangsa-bangsa asing? Tak tanggung-tanggung, yang dimusnahkan bukan saja kekuatan militer musuh, tetapi “segala sesuatu yang di dalam kota itu, baik laki-laki maupun perempuan, baik tua maupun muda, sampai kepada lembu, domba dan keledai.” (ay. 21).

Pertama-tama, kita harus memahami bahwa perang tersebut adalah perang Allah sendiri, yaitu Allah berperang melawan kekuatan jahat. Perang itu didasari kehendak Allah untuk menjaga kesucian-Nya yang mendapat ancaman dari bangsa-bangsa yang memuja berhala. Kemenangan Israel dalam perang itu menyatakan kemenangan Allah Yahweh di atas ilah-ilah bangsa-bangsa lain.

Kedua, perang itu bertujuan untuk menyatakan penghakiman Allah atas kejahatan, yaitu kekejaman mereka termasuk pengorbanan anak-anak. Ketiga, perang itu bertujuan untuk penyelamatan umat-Nya. Pada masa itu, Israel adalah bangsa kecil yang terjepit di tengah bangsa-bangsa besar yang tidak mengenal Tuhan. Tanpa peran Allah dalam perang itu, mereka akan habis ditelan bangsa-bangsa tersebut.

Zaman telah berubah. Apa pun dalihnya, perang atas nama Tuhan dan agama tidak lagi sah pada zaman sekarang ini. Namun, prinsip yang diajarkan dari “perang suci” pada masa Perjanjian Lama itu tetap relevan, yaitu bahwa Allah membenci kejahatan. Allah akan terus berperang melawan kejahatan sampai kebenaran dan keadilan ditegakkan secara sempurna, yaitu pada saat Kristus datang kembali kedua kalinya. Itu berarti kejahatan di dunia ini, sejahat-jahatnya, bersifat sementara.

Sebagai anak Tuhan, yang paling utama kita jangan putus asa jika menderita karena kejahatan orang fasik. Kedua, bahwa Allah membela umat-Nya. Umat Tuhan sepanjang sejarah akan terus mengalami persekusi karena iman kepada Kristus. Namun, Allah tidak pernah berdiam diri. Ia turut berperang bagi umat pilihan-Nya.

Jangan lagi Anda ragu untuk menyatakan keadilan dan kebenaran berdasar firman Tuhan. Meskipun Anda mengalami tekanan akibat kebenaran yang Anda pegang, tenangkan hati sebab Tuhan Yesus selalu ada di depan untuk membela Anda.

Refleksi Diri:

  • Apakah kebenaran-kebenaran yang disampaikan di atas, menghibur dan menguatkan Anda?
  • Sudah sejauh mana Anda terlibat dalam “perang” memerangi ketidakadilan dan ketidakkebenaran?