Bagikan artikel ini :

Berkat Anak Cucu (1)

Mazmur 37:1-40

Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti.
- Mazmur 37:25

Setiap orang pasti ingin hidupnya sukses. Ia ingin diberkati Tuhan bahkan sampai ke anak dan cucu. Untuk itu, manusia menempuh berbagai cara. Sayangnya, terkadang tanpa memperhatikan norma-norma kebenaran dan kejujuran demi memperoleh berkat materi, misalnya dengan cara korupsi, menjual narkoba, dll. Semua pencapaian tersebut akhirnya menjadi sia-sia dan materinya pun tidak dapat dibawa ke alam baka. Yang tersisa hanyalah penyesalan dalam kekekalan.

Bagaimana agar hidup kita benar-benar diberkati Tuhan? Raja Daud menulis Mazmur 37 ketika sudah tua. Kematangan dan pengalaman hidup membuatnya lebih bijaksana dalam memandang hidup dari perspektif kekekalan. Ia menyakinkan umat bahwa Tuhan itu setia memelihara dan memberkati orang benar. Daud bersaksi bahwa dari masa muda hingga tua, belum pernah melihat orang benar ditinggalkan Tuhan atau anak cucunya meminta-minta. Tuhan akan memberkati dan menjadikannya berkat bagi orang lain dengan menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman.

Berkat yang Tuhan sediakan buat orang benar bisa berupa: (1) Berkat penyertaan Tuhan (ay. 23). Allah memimpin setiap langkah hidup kita melalui Roh Kudus yang mengarahkan pikiran, perasaan, dan rancangan hidup. (2) Berkat perlindungan Tuhan. Orang benar mungkin saja bisa terjatuh ke dalam dosa, tetapi anugerah Tuhan akan memulihkannya melalui pertobatan dan iman sehingga “apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak” (ay. 24). (3) Berkat kebutuhan hidup. Tuhan pasti mencukupkan kebutuhan hidup orang benar dan keturunannya. “Dahulu aku muda, sekarang aku telah menjadi tua tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucu mereka meminta-minta roti” (ay. 25). (4) Berkat keselamatan. “Orang-orang benar diselamatkan oleh Tuhan” (ay. 39). Ia bukan saja diselamatkan dari kesulitan dan ancaman duniawi, tetapi juga dari belenggu maut.

Jadi, orang benar tidak hanya diberkati secara materi yang bersifat sementara, tetapi juga berkat rohani yang bernilai kekal. Karena itu, sebagai orang yang dibenarkan dalam Kristus, kita perlu bertumbuh dalam iman agar tidak mudah mengeluh, iri hati, dan marah melihat orang jahat berhasil hidupnya dan sukses. Sebaliknya, hiduplah di dalam kebenaran Allah dan selalu berharap kepada-Nya dalam segala hal dan juga senantiasa bersyukur.

Refleksi Diri:

  • Bagaimana respons Anda selama ini atas berkat-berkat yang Tuhan sediakan buat Anda dan anak cucu Anda?
  • Apakah Anda sudah bersyukur atas anugerah Allah dalam Kristus yang sudah menebus dosa-dosa Anda dan menjadikan Anda sebagai orang benar?