Bagikan artikel ini :

Dampak Cara Hidup Kristus

Kisah Para Rasul 2:41-47

Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.
- Kisah Para Rasul 2:47b

Ayat emas di atas menampilkan dampak dahsyat dari cara hidup jemaat pertama. Kehidupan komunitas orang percaya mula-mula ini bukanlah kehidupan sehari dua hari, melainkan dilakukan secara konstan dan konsisten. Mereka disukai semua orang, termasuk oleh orang-orang yang tidak percaya. Kalau kita coba membayangkan komunitas ini, mereka pasti menunjukkan cara hidup yang berbeda. Mereka tidak lagi menjadi orang yang pelit, tetapi pemurah hati. Bukan orang yang sembarangan memaki, tetapi lebih banyak memberkati. Bukan lagi orang-orang yang suka mengeluh, tetapi hidupnya penuh pengharapan. Bekerja dengan penuh kejujuran, bukan kelicikan. Mungkin masih banyak lagi sifat-sifat baik lainnya. Sebuah cara hidup baru yang jarang terlihat pada zaman itu.

Seorang teolog mengatakan, “Sementara khotbah Petrus menuntun banyak orang bertobat, pada kesempatan lainnya gaya hidup komunitas orang percaya menuntun pada pertobatan yang berkelanjutan.” Sungguh betapa pentingnya komunitas percaya menjalani cara hidup Kristus.

Komunitas ini bukanlah komunitas yang hanya gemuk ke dalam, tetapi menjangkau keluar dengan memberi (ay. 45). Komunitas ini adalah komunitas yang bermultiplikasi karena kedekatan di dalam komunitas bukanlah tujuan akhir. Komunitas yang hidup akan menghasilkan orang-orang percaya baru yang dimuridkan kembali (ay. 47b). Tuhanlah yang menambahkan orang-orang baru karena mereka menghidupi iman dan Kristus yang menjadikan orang-orang percaya. Cara hidup mereka membawa kesaksian buat orang lain.

Orang-orang di luar sana akan melihat orang percaya dalam kesehariannya, antara lain melalui kehidupan berkeluarga atau profesinya. Bayangkan jika setiap kita menjadi orang-orang yang berdampak dengan cara hidup Kristus. Kita bersikap seperti Kristus di dalam keluarga, bagaimana memperlakukan suami-istri, anak-mantu, cucu-cucu, dan orangtua. Kita juga memberikan dampak dalam aktivitas dan profesi kita, sebagai murid, guru, karyawan, dokter, pebisnis, apa pun pekerjaan kita. Buatlah target orang-orang yang bisa kita berikan dampak agar mereka bisa melihat Kristus melalui hidup kita. Biarlah hidup kita menjadi etalase Kristus yang disaksikan oleh mereka yang kita temui sehari demi sehari.

Refleksi Diri:

  • Apa yang membuat orang-orang tidak percaya bisa tertarik pada kehidupan orang- orang percaya?
  • Siapa orang-orang yang mau Anda targetkan untuk diberikan dampak cara hidup Kristus?