Bagikan artikel ini :

Democrazy

Pengkhotbah 8:1-8; 10:4-11

Raja berkenan kepada hamba yang berakal budi, tetapi kemarahannya menimpa orang yang membuat malu.
- Amsal 14:35

Demokrasi. Sebuah bentuk pemerintahan yang digembar-gemborkan paling baik. Semua orang berhak menyuarakan pendapatnya. Semua orang berhak melakukan protes dan demonstrasi kepada pemerintah. Bahwa semua orang memiliki suara adalah hal terbaik dari demokrasi, tetapi juga hal terburuk! Itulah sebabnya Anda sering mendengar berita di televisi atau koran tentang protes dan demonstrasi yang tidak jelas tujuannya dan dilakukan dengan merusak fasilitas-fasilitas umum. Padahal para demonstran tersebut mungkin saja orang yang sebenarnya tidak tahu apa-apa. Inilah fenomena zaman sekarang. Para pengamat politik karbitan yang sekarang menjamur di Youtube mengkritik pemerintah tanpa benar-benar memahami situasi dan alasan pemerintah mengambil kebijakan tertentu.

Inilah yang Salomo peringatkan di dua perikop bacaan ini. Jangan tergesa-gesa mengkritik apa yang dilakukan pemerintah jika kita tidak benar-benar tahu seluruh kisahnya. Tentu ini sering dialami Salomo sebagai seorang raja, mengingat di awal pemerintahannya mengalami kegoncangan karena pemberontakan Adonia, kakaknya (1Raj. 2:13-46). Kita bisa membayangkan keberadaan golongan oposisi yang akan terus merongrong pemerintahan Salomo. Apa pun yang Salomo lakukan salah di mata mereka, padahal ia telah menerima hikmat dari Allah sendiri. Pada akhirnya, Salomo membuktikan para oposisinya salah dengan menjadikan Israel kerajaan adikuasa (1Raj. 4:21-34).

Dengan keberadaan media massa, kita sebagai rakyat makin terpolarisasi secara politik. Ditambah lagi dengan budaya individualisme serta kecepatan mendapatkan informasi, semua orang merasa lebih pintar dan lebih baik daripada presiden dan para menterinya. Ini bukan lagi demokrasi tapi democrazy, yakni kegilaan orang-orang bodoh yang merasa lebih pintar dan lebih baik daripada pemerintah, difasilitasi untuk melakukan tindakan anarki sesuai keinginan mereka. Puji Tuhan negara Indonesia bukan hanya negara demokrasi, melainkan juga negara hukum yang berlandaskan Pancasila. Ya, siapa pun berhak menyampaikan pendapat, tetapi semuanya harus dilaksanakan berdasarkan hukum yang berlaku.

Sama seperti semua kita, pemerintahan kita pun tidak sempurna. Mereka juga melakukan kesalahan. Tentu boleh, bahkan seyogyanya, menjadi orang yang mengamati politik sehingga kita mengerti keadaan negara kita dan tidak ketinggalan informasi. Namun, jangan menjadi orang yang tergesa-gesa mengkritik dan marah-marah kepada pemerintah.
Memangnya Anda yakin bisa melakukan yang lebih baik kalau Anda presidennya?

Refleksi Diri:

  • Apakah Anda sering/lekas mengkritik pemerintah, baik di dalam hati maupun melalui media sosial, saat mendengar/membaca berita?
  • Apakah Anda pernah mendoakan mereka yang duduk di jajaran pemerintahan agar dapat menjadi orang-orang yang berhikmat daripada hanya mengkritik/mengomel?