Bagikan artikel ini :

Hidup Merefleksikan Tuhan

Yehezkiel 12:1-16

Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”
- Matius 5:16

Yasuo Yamamoto adalah seorang pengrajin kecap asin dari Jepang. Ia memilih membuat kecap asin dengan cara tradisional meskipun waktu pembuatannya lebih lama dan masih manual. Keluarganya telah menjalankan profesi ini sejak 150 tahun yang lalu. Yasuo menjadikan profesinya sebagai misi hidupnya untuk meneruskan seni membuat kecap asin ini kepada generasi selanjutnya. Panggilan hidup seseorang memang akan membuatnya tekun menjalani hidup meskipun susah. Inilah yang juga ditunjukkan oleh Nabi Yehezkiel.

Yehezkiel diperintahkan Tuhan untuk memeragakan apa yang akan terjadi kepada para pemimpin bangsa Yehuda. Ia harus membawa barang-barangnya seperti orang buangan, membuat lubang di tembok, dan keluar dari lubang tersebut sambil menutupi mukanya di tengah malam hari di hadapan orang-orang Yehuda yang terbuang (ay. 4-6). Ia harus melakukannya sebagai lambang bahwa hal tersebut juga akan terjadi kepada para pemimpin dan orang-orang Israel di Yerusalem (ay. 10-13). Nubuatan atau lambang ini benar-benar terjadi beberapa tahun kemudian, terutama pada masa pemerintahan Raja Zedekia (2 Raj.
25:4, 7). Cobalah berhenti sejenak untuk berpikir, mengapa Yehezkiel harus melakukan semua itu?

Yehezkiel melakukan peragaan tersebut sebagai tanda kasih Tuhan kepada orang Israel yang terbuang. Tuhan tahu bahwa orang Israel pada dasarnya pemberontak yang tidak mau mendengar, tetapi Dia tetap memerintahkan Yehezkiel menyampaikan suara kenabian- Nya (ay. 2-3). Yehezkiel pun dengan taat menjalankan panggilan Tuhan meski dipandang aneh oleh orang-orang Israel (ay. 9). Inilah panggilan Yehezkiel dari Tuhan. Meski susah dan janggal, tetap menjadi refleksi Tuhan agar orang Israel mengetahui bahwa Dialah Tuhan (ay. 13, 15).

Panggilan Tuhan kepada Yehezkiel juga menjadi panggilan bagi orang Kristen masa kini. Orang Kristen terutama dipanggil untuk merefleksikan Kristus kepada dunia (Rm. 8:29). Teladani Kristus dalam hal kasih kepada sesama, seperti yang Tuhan Yesus katakan kepada para rasul di malam perjamuan terakhir (Yoh. 13:34-35). Hal ini nyata dalam kisah jemaat pertama yang melakukan tindakan kasih dan menjadi refleksi Kristus bagi orang-orang pada zamannya (Kis. 2:42-47). Mari belajar hidup merefleksikan Kristus kepada orang-orang di sekitar. Ingatlah panggilan kita adalah menjadi terang bagi dunia.


Refleksi Diri:

  • Apa panggilan Tuhan yang harus Anda lakukan dalam hidup meskipun panggilan tersebut susah untuk dijalani?
  • Bagaimana cara Anda menjalani hidup yang merefleksikan Kristus? Apa tindakan kasih yang bisa Anda lakukan kepada sesama?