Cari Pujian, Membawa Petaka
Lukas 6:26
Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu.
- Lukas 6:26
Pernahkah Anda dipuji banyak orang? “Luar biasa pekerjaan kamu!”; “Karyamu fantastis!”; “Pelayananmu sangat memberkati.” Bagaimana rasanya? Nikmat, apalagi Anda yang aktivitas atau pekerjaannya berhubungan dengan banyak orang. Tidak ada salahnya dipuji orang lain, ini menunjukkan penghargaan atas kerja keras kita. Namun, yang salah adalah ketika menjadikan pujian atau penghargaan segala-galanya bagi kita. Jika tidak dipuji atau dihargai, kita merasa gelisah, merasa ditolak dan akhirnya berusaha dengan segala cara mendapatkan pujian dan penerimaan.
Tuhan Yesus berkata, “Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu.” Bukankah menyenangkan jika semua orang memuji kita? Apa salahnya? Kenyataannya, apakah semua orang akan memuji kita? Kalau iya, tentu bukan karena kita diterima semua orang, melainkan karena kita sebenarnya tidak punya prinsip. Orang yang memegang prinsip kebenaran, sangat mungkin sekali tidak disukai banyak orang.
Yesus menyamakan orang yang dipuji semua orang dengan nabi-nabi palsu yang juga dipuji oleh nenek moyang mereka. Suatu masa orang-orang Israel lebih menyukai dan menerima nabi-nabi palsu dibandingkan nabi yang benar (Yer. 5:31a). Orang Israel suka karena nabi-nabi palsu ini menyuguhkan yang mereka mau, sekalipun tidak benar. Orang Israel dibius perkataan-perkataan yang salah. Mereka tidak suka dengan firman yang benar karena berarti harus meninggalkan dosa dan berhala-berhala mereka. Berbeda dengan Yesus. Sangat mudah bagi-Nya kalau selama hidup hanya mencari penerimaan orang, tetapi
Yesus memilih mengarahkan hidup-Nya kepada Sang Bapa. Sekalipun jalan salib bukanlah jalan yang populer, tetapi merupakan jalan pemberian diri supaya kita diterima oleh Bapa.
Apakah Anda merindukan semua orang memuji dan menerima Anda? Bermimpi pun jangan karena Anda akan hidup hanya berdasarkan selera orang. Anda akhirnya hanya menjilat sana-sini supaya aman. Jika hidup hanya untuk mendapat pujian atau penerimaan orang lain, seringkali Anda akan terjatuh dalam kemunafikan. Ingatlah, saat Anda berusaha diterima orang lain, pasti tidak semua orang akan menerima Anda. Jadilah orang yang hidup benar di hadapan Tuhan. Marilah mengoreksi diri, apakah selama ini Anda hidup hanya mencari perkenanan orang atau perkenanan Tuhan?
Refleksi Diri:
- Apa hal-hal yang membuat Anda mengejar pujian atau penerimaan orang lain, lebih daripada seharusnya?
- Apa yang dapat membuat Anda tidak kecanduan dan terjebak mencari pujian dari orang lain?