Bagikan artikel ini :

Menerima Yang Tidak Bisa Dipahami

Pengkhotbah 11:1-6

Sebagaimana engkau tidak mengetahui jalan angin dan tulang-tulang dalam rahim seorang perempuan yang mengandung, demikian juga engkau tidak mengetahui pekerjaan Allah yang melakukan segala sesuatu.
- Pengkhotbah 11:5

Kita sering melintasi satu jalan yang biasanya lancar, tetapi suatu kali jalan itu sangat macet. Kita mungkin heran, bertanya-tanya, ada apa sih, kok bisa macet? Mobil maju sedikit demi sedikit, sampai kita melihat sebuah truk besar sedang mogok. Kita akhirnya tahu apa yang menjadi penyebab kemacetan. Di dalam hidup, kita mungkin paham bahwa kita tidak mungkin mengendalikan semua hal, tetapi setidaknya kita juga
bisa memahami, mengapa sesuatu hal terjadi pada diri kita? Apa penyebabnya? Kalau kita mengerti apa maksud dan bagaimana jalan hidup kita, kita bisa lebih tenang.

Pengkhotbah berkata, “Sebagaimana engkau tidak mengetahui jalan angin dan tulang-tulang dalam rahim seorang perempuan yang mengandung, demikian juga engkau tidak mengetahui pekerjaan Allah yang melakukan segala sesuatu.” (ay. 5a). Seluruh alam semesta penuh dengan misteri, mulai dari atom terdalam hingga bintang terjauh di angkasa dan segala sesuatu di antaranya. Apa yang Tuhan lakukan dalam hidup kita juga tidak kalah misteriusnya. Mengapa Dia mengambil sesuatu yang ingin kita simpan atau memberi kita sesuatu yang tidak pernah ingin kita miliki? Mengapa doa kita tidak terkabul dan impian kita tidak terwujud? Kita harus mengakui dengan segala kerendahan hari bahwa tidak semua pekerjaan Allah dapat dipahami. Terlalu besar dan tinggi jalan-jalan Allah untuk kita bisa tampung dengan keterbatasan diri kita.

Besyukur masih ada misteri yang lebih membahagiakan, termasuk misteri keselamatan kita sendiri. Apa yang membuat Anak Allah rela menderita dan mati demi dosa-dosa kita, menanggung rasa bersalah dan malu kita di kayu salib? Mengapa Allah memilih kita dari semua orang, untuk percaya kepada Yesus dan menerima kehidupan dalam nama-Nya? Apa rencana Allah bagi banyak negara yang masih terhilang dalam dosa?Mengapa gereja yang menderita nampaknya menghasilkan lebih banyak buah rohani? Apa yang sedang Tuhan lakukan? Saat kita memikirkan pertanyaan-pertanyaan tersebut, kita mendapati diri kita setuju dengan yang dikatakan pengkhotbah, “… demikian juga engkau tidak mengetahui pekerjaan Allah yang melakukan segala sesuatu.” Kita bisa memahami hal-hal tertentu, tetapi banyak pekerjaan Tuhan tidak terselami, percayalah selalu pada rancangan-Nya.


Refleksi Diri:

  • Mengapa kita bisa tetap percaya kepada Tuhan, bahkan di saat kita tidak mengerti jalan-Nya?
  • Apakah Anda mau tetap percaya kepada Tuhan pada saat pergumulan sedang menerpa?