Bagikan artikel ini :

Berbuah Manis

Yohanes 15:1-8

Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
- Yohanes 15:5

Sebatang ranting pohon tidak akan bisa bertumbuh dengan baik jika lepas dari pokok pohon utamanya. Penelitian ilmiah menemukan bahwa sebatang ranting pohon dapat menjadi kering dan tidak menghasilkan buah karena tidak mendapatkan getah nutrisi yang mengalir dari pokok pohonnya, bahkan lama kelamaan akan mati.

Ilustrasi ini cukup menggambarkan bagaimana hidup kita bersama dengan Allah. Yesus menyampaikan pesan di perikop bacaan bahwa kita adalah ranting pohon dan Yesus adalah pokok anggurnya, sementara Allah adalah pengusaha ladang anggur. Ranting yang tidak berbuah karena tidak melekat kuat pada pokok pohon akan dipotong oleh Allah, kemudian dibuang dan dibakar. Namun, ranting yang berbuah akan terus dibersihkan oleh-Nya agar bisa semakin berbuah lebat.

Seperti itulah kehidupan seorang pengikut Kristus. Mengikut Kristus bukan cukup sampai percaya saja, melainkan perlu dengan sungguh-sungguh menempel pada sumber pokok yang benar, yaitu Kristus. Menempel artinya memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan Yesus sehingga mengalami pertumbuhan dan menghasilkan buah yang baik, yaitu buah-buah Roh (Gal. 5:22-23). Murid Kristus yang menghasilkan buah akan terus dibersihkan dirinya melalui ujian hidup agar semakin berbuah lebat dalam kehidupannya.

Kristus adalah pokok yang benar untuk kita bersandar penuh. Kita harus terus melekat dan melakukan kebenaran-kebenaran yang disampaikan-Nya. Melekat dalam keseharian seorang pengikut Kristus adalah senantiasa membaca dan merenungkan firman-Nya sehingga “getah nutrisi” dari kebenaran firman akan terus mengalir di dalam diri kita. Melakukan kebenaran berarti secara nyata mengerjakan kebenaran kebenaran firman yang telah diperoleh. Jika keduanya dilakukan, kita akan menghasilkan buah manis yang memberi dampak bagi orang di sekitar kita.

Mari hasilkan dan tunjukkan hidup yang berbuah manis. Hiduplah melekat pada sumber nutrisi kita, yaitu Kristus yang merupakan Firman yang hidup dan kebenaran sejati. Hendaklah selalu melakukan kebenaran Firman dengan merealisasi firman Tuhan dalam keseharian yang kita jalani supaya hidup kita menjadi berdampak dan memuliakan nama Allah.


Refleksi Diri:

  • Apakah Anda sudah sungguh menempel dan melakukan kebenaran firman Tuhan?
  • Bagaimana Anda akan menghasilkan buah manis bagi sesama?