Menemukan Panggilan Anda
Efesus 1:4-6
Sesungguhnya, Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.
- Mazmur 139:13-14
Film The Perks of Being a Wallflower (2012) menceritakan tentang kehidupan seorang anak muda yang mengalami depresi dan kesulitan dalam kehidupan sosialnya seperti wallflower—istilah untuk orang yang memiliki kepribadian pemalu dan suka menyendiri di tengah situasi-situasi sosial, misalnya pesta. He’s a wallflower. You see things. You keep quiet about them. And you understand. (Ia seperti wallflower. Anda melihat banyak hal. Anda diam mengenainya. Dan Anda memahaminya) demikian kutipan dari film tersebut. Situasi kehidupan seperti ini sangat menyedihkan. Keberadaan seseorang tidak memberikan dampak atau pengaruh, sekadar ada. Sebagai orang Kristen, keberadaan seperti ini seharusnya tidak kita alami karena kita adalah orang-orang yang dipanggil oleh Allah.
Paulus menuliskan sebuah kebenaran teologis, yaitu Allah Pencipta telah memilih kita sebelum dunia dijadikan! (ay. 4). Dengan kata lain, kita yang percaya kepada Yesus Kristus hadir di dunia untuk sebuah alasan. Kita tidak hadir karena sebuah kecelakaan atau kebetulan belaka, tetapi Allah menetapkan sebuah tujuan yang lebih mulia daripada sekadar ada di atas bumi. Allah memanggil Anda untuk mengikut Kristus, meninggalkan gaya hidup berdosa, dan melayani Allah yang Kudus. Jika Anda merasa hidup ini tanpa makna, bisa jadi Anda belum menghidupi gaya hidup kudus sebagaimana Allah telah memanggil Anda.
Ada banyak cara untuk menghidupi panggilan kita sebagai pengikut Kristus. Misalnya, Anda bisa menggunakan talenta untuk mengajar, melayani dalam bidang sosial, menggunakan keahlian profesi Anda untuk membangun gereja atau organisasi lain, bergabung dalam pelayanan doa, berbagi kesaksian iman dengan saudara seiman atau bahkan menjadi teladan Kristus dalam keluarga. Setiap orang memiliki panggilannya masing-masing secara unik. Hendaklah Anda mencari dan mengenali panggilan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Mari melihat dalam hidup kita secara pribadi dalam Kristus, apakah panggilan khusus yang Tuhan berikan kepada kita? Jangan ragu ataupun takut menemukan panggilan tersebut, jangan pula terpengaruh bisikan Iblis yang menyatakan Anda hadir hanya sebagai wallflower. Panggilan Allah kepada Anda dalam Kristus Yesus begitu mulia, terlalu berharga untuk dilewatkan begitu saja. Temukan dan syukurilah panggilan Allah bagi Anda.
Refleksi Diri:
- Bagaimana Anda menjalani hidup Anda sekarang? Apakah Anda sudah menemukan makna hidup sesuai panggilan Tuhan?
- Apakah Anda merasa menjadi wallflower yang sekadar ada, tanpa memberikan dampak pada lingkungan? Jika ya, berdoa kepada Tuhan supaya Dia menunjukkan panggilan hidup Anda.