Kutukan Dosa
Kejadian 3:8-21
Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: “Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!”
- Galatia 3:13
Orang yang hidup pada zaman pasca modern yang serba sekuler, sudah tidak menganggap serius dosa dalam hidupnya. Kehidupan tampaknya baik-baik sajaasalkan mempunyai cukup uang untuk menopang kehidupan yang sejahtera. Namun, kejatuhan manusia dalam dosa di taman Eden menunjukkan bahwa dosa tidak dapat dianggap sepele dan menyebabkan kutukan di dalam kehidupan mereka.
Kutukan dosa yang pertama terlihat adalah rusaknya hubungan antara manusia dengan Allah dan juga sesama. Allah awalnya dapat tinggal berdampingan bersama manusia di taman Eden, tetapi setelah jatuh dalam dosa manusia ketakutan saat mendengar suara langkah-Nya (ay. 8). Hubungan Adam dan Hawa yang awalnya penuh kasih mesra menjadi hubungan yang saling menyalahkan (ay. 12; bdk. 2:22-23). Hubungan manusia dengan ciptaan yang seharusnya dipelihara justru dijadikan “kambing hitam” untuk disalahkan (ay. 13; bdk. 1:28).
Kutukan dosa juga memengaruhi peran manusia. Peran perempuan sebagai “ibu semua yang hidup” (ay. 20) akan dijalani dengan kesakitan saat melahirkan dan kesusahan untuk menundukkan diri kepada pria yang diciptakan sebagai pemimpin (ay. 16). Peran laki-laki sebagai pengelola dunia ciptaan Allah juga akan mengalami kesusahan. Dunia menjadi terkutuk dan kelimpahan ciptaan seperti di taman Eden tidak akan ditemui lagi (ay. 17-19). Dunia yang diciptakan Allah begitu indah menjadi rusak dan menghadirkan kesusahan dalam hidup manusia.
Allah tidak tinggal diam terhadap dosa dan kutukan yang sudah merusak dunia. Dia tetap memiliki rencana agung. Allah memang mengusir Adam dan Hawa dari taman Eden, tetapi Dia menyembelih binatang untuk membuatkan baju bagi mereka (ay. 21). Binatang yang tersembelih menunjuk kepada Tuhan Yesus yang nantinya dikorbankan untuk menebus dosa manusia. Yesus adalah keturunan dari perempuan yang meremukkan kepala ular (ay. 15) dan mengangkat semua kutuk dosa kita (Gal. 3:13).
Manusia dimungkinkan untuk mendapat damai sejahtera meski hidup di tengah dunia yang rusak ketika percaya Yesus Kristus. Hubungan dengan Allah Bapa dan juga sesama pun dapat dipulihkan (Rm. 5:1; 1 Yoh. 4:9-11). Percayalah kepada Yesus dan temukan kedamaian serta kekuatan untuk menjalani hidup di tengah dunia yang penuh dengan kutuk dosa.
Refleksi Diri:
- Apakah Anda juga merasakan kutukan dosa di dalam kehidupan Anda? Apa saja bentuknya?
- Apakah Anda sudah menemukan kelepasan dari kutukan dosa di dalam Tuhan Yesus?