Bagikan artikel ini :

Tidak Ada Yang Lain

Yesaya 45:1-8

Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah.
- Yesaya 45:5a

Manusia kadang dengan mudah dan sederhana menilai Allah dan langkah-langkah-Nya. Salah satu penyebabnya manusia hanya melihat Allah dari satu sisi saja, “Allah itu Mahakasih maka tidak mungkin Dia mengizinkan sesuatu yang buruk terjadi.” Cara pandang ini akan membuat kita mudah kecewa terhadap Tuhan saat apa yang terjadi tidak seperti yang kita harapkan. Bukan hanya itu, manusia seperti bisa mengatur Allah. Manusia melakukan ketaatan dengan motivasi agar hidupnya berjalan aman dan lancar, seolah-olah Allah mudah diprediksi.

Yesaya 45 menunjukkan sekali lagi siapa Allah yang seharusnya dikenal oleh umat-Nya. Allah bisa menggunakan bangsa asing sebagai alat-Nya untuk menjalankan rencana-Nya. Bahkan dikatakan semua bangsa bangsa, raja-raja ditundukkan di hadapan-Nya, artinya tidak ada seorang pun yang lebih berkuasa dari Allah. Tidak ada yang dapat mengatur-ngatur Allah. Maka Tuhan berkata, “Supaya engkau tahu, bahwa Akulah TUHAN… tidak ada yang lain.” (ay. 3-4). Beberapa kali Tuhan mengulang pernyataan ini supaya umat-Nya menyadari untuk hidup sebagaimana seharusnya di hadapan Tuhan. Tuhan menghendaki orang Israel tidak menukar Allah yang Mahabesar dengan ilah-ilah lain.

Yang lebih ajaib adalah Allah yang Mahabesar, Allah yang tiada tandingannya dan Allah satu-satunya, telah merendahkan diri-Nya menjadi manusia, bahkan memberikan diri-Nya untuk mati di kayu salib menggantikan manusia berdosa. Dia mencari manusia yang tidak setia, yang tidak mencari-Nya. Yesus Kristus bukan hanya mati dan bangkit, Dia juga naik ke surga dan duduk di sebelah kanan Allah. Artinya, Yesus berkuasa dan berdaulat memerintah atas segalanya. Tiada yang lain.

Pengenalan kita akan Allah harus senantiasa bertumbuh. Karena itu, kita tidak pernah bisa lepas dari kehidupan bersama firman-Nya setiap hari. Jika tidak, kita akan mengenal Tuhan sepintas lalu saja. Kita akan mudah menyalahkan Tuhan saat situasi buruk menimpa kita. Berusahalah untuk hari demi hari lebih mengenal Tuhan sehingga kita akan semakin tunduk kepada Tuhan, terbuka dan percaya pada segala jalan Tuhan. Pandanglah Tuhan seumur hidup Anda sebagai yang utama, tiada ada yang lain selain Allah.


Refleksi Diri:

  • Mengapa pengenalan kita akan Allah itu penting?
  • Apa komitmen yang mau Anda ambil dalam hal pembacaan firman Tuhan agar pengenalan Anda akan Dia semakin mendalam?