Bagikan artikel ini :

Terasing Dari Hadapan Allah

Yehezkiel 11:14-25

oleh sebab itu katakanlah: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku akan menghimpunkan kamu dari bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari negeri-negeri di mana kamu berserak, dan Aku akan memberikan kamu tanah Israel.
- Yehezkiel 11:17

Salah satu pengalaman menakutkan bagi saya ketika masih kecil adalah terpisah dari orangtua saya. Waktu itu pengalaman tersebut begitu menakutkan karena orangtua adalah sumber rasa aman dan pemenuh ebutuhan saya. Saya belajar bahwa kondisi ditinggal orangtua jauh lebih buruk dari pada didisiplin secara langsung oleh mereka. Pengalaman ditinggalkan orangtua ini juga dialami bangsa Yehuda dalam penglihatan Yehezkiel di bagian ini.

Kemuliaan Allah yang meninggalkan bait Allah dalam penglihatan Yehezkiel adalah hukuman yang mengerikan bagi orang Israel. Kemuliaan Allah telah membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir. Kemuliaan Allah juga menuntun mereka saat melewati Laut Merah, panas-dinginnya padang gurun, dan juga tinggal di tengah mereka dalam Kemah Suci. Secara sederhana, kemuliaan Allah di tengah umat Israel menjadi identitas mereka. Kemuliaan Allah juga merupakan pernyataan bahwa Tuhan hadir untuk menopang dan memelihara mereka. Namun, dalam penglihatan Yehezkiel kemuliaan Allah tersebut meninggalkan kota
Yerusalem.

Kemuliaan Allah yang meninggalkan Yerusalem merupakan akibat dosa orang-orang Israel yang sudah tidak menaati Allah. Penglihatan Yehezkiel mengajarkan bahwa dosa mendatangkan konsekuensi, dalam kasus bangsa Israel (Yehuda), mereka dibuang atau ditinggalkan Allah. Allah bermaksud menjadikannya sebuah peringatan bagi bangsa Yehuda agar mereka tidak hanyut oleh kondisi di pembuangan yang menyebabkan kehilangan pesan dari konsekuensi dosa yang mereka terima (ay. 24-25). Allah ingin mereka menjalani konsekuensi dosa, tetapi tidak melupakan bahwa Allah juga tetap setia dengan perjanjian-Nya.
Konsekuensi dosa tetap berjalan, tetapi kasih setia Allah dalam perjanjian-Nya tidak akan hilang. Bangsa Israel memang mengalami pembuangan, tetapi janji pengharapan Allah akan membawa mereka kembali dan memberikan mereka hati yang taat (ay. 17-20). Janji Tuhan ini terpenuhi secara sempurna melalui karya keselamatan Tuhan Yesus. Melalui Dia perjanjian yang baru digenapi dan Kerajaan Allah telah datang (Mrk. 1:15).

Janganlah terlena dan tinggal nyaman dalam dosa-dosa Anda. Di saat Tuhan menegur dan memberi peringatan kepada Anda, segera berbalik ke jalan yang Tuhan kehendaki. Tetaplah setia melakukan kehendak Tuhan supaya janji-janji-Nya digenapi di dalam hidup Anda.


Refleksi Diri:

  • Apakah Anda pernah merasa “terbuang” dari hadapan Allah karena dosa-dosa Anda? Bagaimana perasaan Anda saat itu?
  • Bagaimana Anda akan berkomitmen menjalani hidup sesuai kehendak Tuhan?