Bagikan artikel ini :

Berhala Di Relung Hati

Yehezkiel 8:1-13

Dan Tuhan telah berfirman, “Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan,
- Yesaya 29:13

Pernahkah Anda mendengar istilah “Gereja Bawah Tanah”? Istilah ini bukan berarti lokasi bangunan gereja yang ada di ruang bawah tanah atau lantai basemen sebuah gedung. Gereja Bawah Tanah adalah gereja-gereja yang terpaksa melakukan ibadah secara sembunyi-sembunyi agar tidak diketahui pemerintah Tiongkok yang menganut paham komunis. Gereja seperti ini menunjukkan kesungguhan hati orang Kristen Tiongkok untuk beribadah kepada Tuhan meski mendapat larangan dan tekanan dari pemerintah. Namun, gambaran ini bukanlah yang dilakukan orang Israel dalam penglihatan Yehezkiel.

Penglihatan Yehezkiel dalam perikop hari ini merupakan penjelasan dari Tuhan tentang alasan di balik penghukuman-Nya bagi orang Israel. Mereka tidak menghormati kehadiran Tuhan dalam bait-Nya dan menyembah berhala-berhala di dalam bait Allah (ay. 4-5)! Perbuatan mereka ini bagaikan perselingkuhan di dalam rumah dengan tanpa rasa segan atau takut. Perbuatan para pemimpin orang Israel lebih mengagetkan lagi. Mereka menyembah berhala di dalam ruangan-ruangan bait Allah secara diam-diam. Ironisnya, di antara mereka ada Yaazanya bin Safan (ay. 11) yang adalah keturunan Safan, salah seorang yang membuat bangsa Israel memulihkan bait Allah di zaman raja Yosia (lih. 2Raj. 22:8-14).

Para pemimpin orang Israel berani melakukan tindakan perzinahan rohani karena merasa telah ditinggalkan Tuhan. Mereka berkata, “… TUHAN tidak melihat kita; TUHAN sudah meninggalkan tanah ini.” (ay. 12b). Orang Israel pada waktu itu memang mengalami pembuangan yang pertama ke Babel (2Raj. 24:10-16) dan sangat mungkin mereka kecewa. Orang Israel tidak sadar bahwa pembuangan adalah bentuk hukuman Tuhan agar mereka bertobat, bukan karena Dia meninggalkan mereka.

Orang Kristen yang sedang menerima disiplin dari Tuhan jika tidak berhati-hati mungkin dapat meninggalkan-Nya. Disiplin dari Tuhan bukanlah bentuk penolakan atau pembuangan-Nya tetapi justru bentuk kasih-Nya kepada kita. Jika kita sedang mengalami kesusahan atau disiplin dari Tuhan, mari segera bertobat. Jangan menyeleweng kepada “berhala-berhala” dalam relung hati kita tanpa orang lain tahu. Tuhan Yesus rindu kita berjalan kembali kepada-Nya. Disiplin yang Tuhan berikan kepada anak-anak-Nya tidak akan melebihi kekuatan agar kita dimampukan kembali kepada-Nya.


Refleksi Diri:

  • Apakah Anda merasa sedang didisiplin oleh Tuhan? Mengapa bisa terjadi dan kenapa Tuhan mendisiplin Anda?
  • Apa saja berhala-berhala dalam hati Anda yang dapat mengalihkan Anda dari Tuhan?