Bagikan artikel ini :

Berubah Tapi Tetap Setia

2 Tawarikh 15

Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu!
- 2 Tawarikh 15:7

Jangan berubah yah... Kalimat ini biasanya diucapkan seseorang kepada temannya ketika menduduki jabatan baru atau mengalami perubahan besar dalam kehidupannya. Beberapa orang memang berubah ke arah lebih buruk,
baik sikap dan nilai hidupnya ketika menerima jabatan, kekayaan, dan perubahan hidup yang baru. Namun, apakah kita juga sebenarnya sudah berubah? Pertanyaan yang lebih penting, bagaimana relasi kita dengan Tuhan? Apakah lebih baik atau buruk?

Ayat di atas adalah bagian dari perkataan utusan Tuhan kepada Raja Asa. Tuhan mau Asa setia kepada-Nya. Di awal pemerintahan Raja Asa, hidupnya takut akan Tuhan dan imannya besar. Asa percaya Tuhan akan menolongnya sekalipun jumlah pasukannya lebih sedikit saat berperang menghadapi dua kerajaan kuat. Setelah mendengar utusan Tuhan bicara kepadanya untuk setia, Asa menaatinya, tetapi tidak selamanya. Saat ancaman baru datang, ia tidak lagi datang kepada Tuhan. Asa malah bernegosiasi dengan bangsa asing untuk menjadi sekutunya dan sama sekali tidak mengandalkan Tuhan. Lebih menyedihkan lagi, ketika ditegur oleh utusan Tuhan, ia malah memenjarakannya. Asa akhirnya sakit parah dan sampai akhir hayatnya tidak mencari Tuhan. Berubah, itulah yang terjadi pada Asa. Dari orang yang bergantung kepada Tuhan menjadi berpaling dari Tuhan.

Seseorang bisa berubah sikapnya terhadap Tuhan karena menaruh rasa amannya pada hal yang salah. Ketika seseorang menaruh rasa amannya pada uang, kesehatan, penerimaan diri, termasuk kepada orang lain, maka ia akan berusaha mempertahankan dengan cara apa pun, walau kadang bertentangan dengan imannya.

Kesetiaan Tuhan kepada kita bukan didasarkan pada kesetiaan kita, seperti tertulis di 2 Timotius 2:13, “Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya.” Tuhan Yesus mati di kayu salib bukan karena kesetiaan kita, tetapi justru saat kita tidak setia. Yesus rela mati supaya kita mengerti betapa besar kesetiaan dan kasih anugerah-Nya. Hidup ini pasti penuh godaan bagi kita untuk berubah tidak setia. Namun, kita tidak sendirian. Roh Kudus akan menolong kita tetap setia. Orang yang hidupnya sudah diubahkan Tuhan Yesus, seharusnya mencari aman di dalam Tuhan.

Refleksi Diri:

  • Apakah kehidupan rohani Anda sekarang, lebih baik atau buruk dalam hal mengikut Tuhan Yesus?
  • Jika Anda berkomitmen untuk berubah semakin serupa Kristus, langkah apa yang mau Anda ambil?