Bagikan artikel ini :

Cinta Kasih Yesus

Yohanes 15:9-17

Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Yohanes 15:13

Cinta kasih adalah aktivitas yang tindakan utamanya adalah memberi, bukan menerima. Teladan Tuhan Yesus tentang kasih terbesar adalah dengan tindakan memberi, bahkan Dia sampai memberikan nyawa-Nya sendiri. Yesus sangat mencintai manusia. Dia rela mengorbankan nyawa demi cinta-Nya kepada kita.

Dalam memberi, seseorang akan bahagia sebab merasakan dirinya mempunyai kekuatan dan kemampuan untuk membahagiakan orang lain. Ia akan merasa jiwanya hidup. Biasanya yang memberi hanya orang yang memiliki, bukan yang tidak mempunyai. Apa saja yang bisa diberikan? Ada empat unsur dalam cinta. Cinta disebut benar jika memiliki empat unsur ini sekaligus. Semakin kurang unsur-unsur ini, semakin menunjukkan bahwa cinta yang diberi atau diterima adalah dangkal. Empat unsur cinta yaitu kepedulian (care), tanggungjawab (responsibility), penghargaan (respect) dan pengetahuan (knowledge).

Cinta kasih diawali dengan memberikan perhatian kepada orang lain, mencoba memahami sudut pandangnya, peduli pada perjuangan dan usahanya. Kepedulian ini dirasakan sebagai tanggung jawabnya, bukan tanggung jawab sebagai beban, tetapi tanggung jawab yang lahir atas dasar kasih sayang, sebuah ungkapan rasa cinta. Namun, jika kurang hati-hati, kepedulian dan tanggungjawab ini bisa menjadi usaha untuk mendominasi karena merasa dirinyalah yang paling tahu sehingga orang yang dicintainya justru terkekang dan terjajah. Untuk menghindari ini perlu adanya penghargaan, yakni menghargai keunikan orang yang dicintai dan tidak punya keinginan untuk mengubahnya sesuai dengan apa yang dikehendakinya. Orang yang dicintai perlu mengembangkan potensinya tanpa dieksploitasi.

Cinta bukanlah sesuatu yang mudah, perlu usaha sungguh-sungguh untuk menjalankannya dengan baik. Tindakan cinta dilakukan tanpa mengharapkan balasan apa-apa. Bukan pula sikap akal-akalan agar dapat imbalan yang lebih baik. Itulah sebabnya cinta ibu kepada anaknya seringkali dijadikan ukuran cinta yang sempurna, penuh totalitas. Kepedulian aktif atas kehidupan dan perkembangan orang yang dicintai, itulah cinta.

Benarkah Anda dicintai? Jika benar maka empat unsur cinta yang baru kita bahas, sungguh sudah dialami oleh Anda. Benarkah Anda mencintai? Jika benar, maka Anda pasti memberikan empat unsur cinta tersebut. Yuk, cintailah dengan kasih yang berasal dari Yesus.

Salam cinta.

CINTA KASIH ADALAH TINDAKAN UNTUK MEMBERI.