Bagikan artikel ini :

Doa Mengubah Segala Sesuatu?

Yakobus 5:13-20

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
- Yakobus 5:16

Apakah doa mengubah segala sesuatu? Pertanyaan ini seringkali dijawab, ter-gantung situasi. Jika kita mengalami kebaikan Tuhan, pasti mengatakan ya. Namun bagi kita yang telah berdoa begitu lama dan tidak mendapatkan jawaban, mungkin akan menjawab, tidak!

Terlebih untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: kenapa Tuhan tidak menjawab dosa saya? Mengapa Dia tidak melakukan mukjizat bagi saya dan ke-luarga? Padahal firman Tuhan menyatakan janji bahwa doa orang benar sangat besar kuasanya.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari kita melihat beberapa prinsip pen-ting doa. Pertama, kebutuhan. Kita berdoa karena ada kebutuhan. Ayat 13-14 me-ngatakan, jika kita menderita, berdoalah. Jika kita sakit, panggillah penatua untuk mendoakan. Sebuah doa yang dijawab adalah doa yang keluar dari kebutuhan, bukan keinginan manusia.

Kedua, iman. Unsur doa terpenting adalah iman atau keyakinan kita kepada Allah. Seberapa kita yakin bahwa Allah sanggup melakukan segala sesuatu bahkan untuk hal yang mustahil sekalipun? Apakah kita yakin Tuhan sanggup melakukan segala perkara walaupun kita hanya memiliki iman sebesar biji sesawi. Ingat, iman sebiji sesawi mampu memindahkan gunung (Mat. 17:20). Jadi, doa yang meng-ubah segala sesuatu muncul karena keyakinan kita kepada Allah yang sanggup menolong hidup kita.

Ketiga, kekudusan hidup. Ayat 15-16 Yakobus menekankan pentingnya keku-dusan hidup untuk mendapatkan doa yang berkuasa. Dosa adalah penghalang Tuhan bekerja (Yes. 59:2). Jika masih ada dosa dalam hidup kita maka tidak mung-kin karya Allah dinyatakan.

Doa besar kuasanya bukan hanya karena iman tetapi orang yang berdoa pun adalah orang yang benar (ay. 16b), yaitu orang yang suci, memiliki karakter seperti Kristus dan ingin hidup memuliakan nama-Nya. Suci atau kudus bukan berarti kita hidup tanpa dosa, melainkan hidup yang selalu meminta belas kasihan Tuhan un-tuk mengampuni dosa kita.

Saudaraku, jika ingin doa kita mengubah segala sesuatu, berusahalah menjadi anak-anak Tuhan yang kudus dan dekat dengan Tuhan Yesus sehingga keinginan hati kita selaras dengan kehendak-Nya. Selain itu, doa itu juga lahir dari kebutuhan seorang yang rindu hidup benar dan sungguh-sungguh beriman kepada-Nya.

Refleksi Diri:

  • Dari ketiga unsur penting doa, dalam hal apa Anda merasa perlu ditingkatkan? Mengapa?
  • Sudahkah Anda berusaha dekat dengan Tuhan dan hidup benar di