Bagikan artikel ini :

Filled with christmas joy

Lukas 2:8-20

Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa.”
- Lukas 2:10

Bangsa-bangsa telah sedemikian lama hidup dikuasai oleh dosa. Mereka tak mampu lepas dari jerat dosa. Dunia murung, suram, sukar memperoleh sukacita. Yesus datang ingin membebaskan manusia dari segala dosa yang membelenggu dan penderitaan yang menyesakkan.

Menyedihkan jika Natal kita dipenuhi kesibukan tanpa sukacita. Hal ini harus diubah, yang terpenting adalah bersukacita, yang lainnya hanyalah tambahan. Allah ingin melihat kita bersukacita dan menikmati Tuhan. Hadiah terbaik dari Yesus adalah sukacita yang besar.

Setiap Desember katanya merupakan bulan nan berarti karena buat kita jadi lebih “rohani”. Di bulan ini kita bisa pergi beribadah Minggu ke gereja lebih dari empat kali. Belum lagi, ada perayaan-perayaan Natal di lokasi, komisi, dan persekutuan-persekutuan lainnya. Hampir setiap hari kita merayakan Natal. Di banyak tempat, baik rumah, kantor atau mal terasa jadi lebih “rohani” karena terus mengumandangkan lagu-lagu rohani. Lagu Gloria in Excelsis Deo, Dari Pulau dan Benua, terus berulang diputar di tempat-tempat umum. Namun, adakah sukacita di hati kita?

Aah, seandainya dalam setahun Desember ada tiga kali, tentunya kita jadi “rohani”, hahaha… dan kita senang. Sayangnya, mau setahun ada dua belas kali bulan Desember, itu tidak menjamin kita bisa bersukacita.

Natal arti sebenarnya adalah hari lahir. Bukan masalah hari, bulan atau tanggal lahirnya, melainkan makna kelahiran Kristus ke dunia yang Anda dan saya perlu pahami. Kristus datang untuk mengganti dukacita dunia ini dengan sukacita sorgawi.

Lahirnya Kristus ke dalam dunia yang sungguh berarti. Dia lahir ke dunia ini sehingga kita yang percaya punya jaminan hidup setelah kematian. Kristus lahir untuk mengorbankan diri. Kristus lahir dengan merendahkan diri. Kristus memberikan contoh diri-Nya sendiri agar kita tidak hanya mau menang sendiri. Agar kita belajar kenal diri dan tahu diri. Itulah sukacita Natal.

Jika sungguh Anda bisa mengalami sukacita Natal, ayo bagikan sukacita sorgawi itu kepada mereka yang berbeban berat, yang terikat dosa dan yang tidak melihat pengharapan di hari depan mereka.

Refleksi Diri:

  • Sudahkah Anda menikmati sukacita sorgawi yang Tuhan Yesus hadiahkan melalui kedatangan-Nya ke dunia?
  • Apa yang Anda akan lakukan untuk membagikan sukacita itu kepada sesama?