Bagikan artikel ini :

Garis Akhir

2 Timotius 4:1-8

Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. 2 Timotius 4:7

Usain Bolt adalah pelari asal Jamaika dengan julukan "manusia tercepat sejagat". Bolt punya rekor lari dunia 100 m dalam waktu 9,58 detik. Kecepatan larinya sebanding dengan kecepatan 44,51 km/jam. Koleksi medalinya ada sembilan belas medali tingkat dunia termasuk delapan medali emas olimpiade. Ia orang yang luar biasa. Namun sayang, kariernya ditutup tragis. Pada lomba terakhir di kejuaraan dunia London 2017, ia menjadi pelari terakhir dalam cabang lari estafet. Ia gagal mencapai garis finis karena beberapa meter sebelum finis, ia terjatuh akibat kakinya terluka. Sayang sekali kariernya tidak ditutup dengan mencapai garis finis.

Paulus menggambarkan kehidupan itu bagaikan sebuah pertandingan, dimana ia turut serta di dalamnya dan berkata, "Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman." Paulus menyelesaikan pertandingannya dengan baik walaupun ada banyak hal yang bisa membuat Paulus mundur dan menyerah, baik itu cemoohan orang, penderitaan karena Injil, dan kesulitan hidup. Namun, Paulus tetap setia sampai saat-saat terakhir hidupnya. Apakah karena kerohanian Paulus hebat maka bisa setia sampai akhir? Dalam setiap tulisan Paulus, tidak pernah terlepas kata tentang anugerah Tuhan. Itulah yang mengiringinya sampai akhirnya bisa mencapai garis akhir dalam pertandingan kehidupan. Faktor lainnya adalah bahwa Paulus mempunyai fokus hidup yang jelas dan benar, yaitu Kristus, "Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan." (Flp. 1:21).

Kita harus menyadari bahwa kita pun sedang berada di dalam pertandingan kehidupan. Suatu kebahagiaan tak ternilai bila kita bisa mencapai garis akhir dan mendengar Tuhan berkata, "Mari masuklah hambaku yang baik dan setia." Pertandingan kehidupan tidak pernah mudah. Selalu ada banyak hal yang bisa menjauhkan dan menjatuhkan iman kita. Jangan lupa, kita tidak pernah berjalan sendirian. Ada Allah yang berjanji akan menyertai kita senantiasa. Mari bersama-sama kita berjuang untuk mencapai garis akhir yang penuh dengan sukacita.

KESETIAAN DAN KEBERGANTUNGAN KEPADA TUHAN YESUS, ITULAH KUNCI MENCAPAI GARIS AKHIR KEHIDUPAN DENGAN BAIK.