Bagikan artikel ini :

God, this is me, use me

Yesaya 6:1-13

Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: “Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?” Maka sahutku: “Ini aku, utuslah aku!”
-Yesaya 6:8

Bangsa Israel berada dalam masalah yang sangat serius karena itu Tuhan ingin membangkitkan anak-anak-Nya untuk menjadi berkat bagi bangsa. Pemanggilan Yesaya sendiri terjadi dalam konteks ketika orang-orang Israel sedang dalam kerusakan dan kekacauan besar, baik secara sosial, politik, dan spiritual. Mereka mengalami keterpurukan karena sibuk berperang dengan bangsa-bangsa besar lainnya, seperti Asyur dan Babel. Mereka juga menjauh dari Tuhan Allah dengan menyembah ilah-ilah lain.

Dalam situasi demikian, Allah memanggil Yesaya untuk menyampaikan teguran, berita pertobatan, dan kebangkitan kepada bangsa Israel, supaya mereka peduli terhadap pembangunan sosial, politik, dan spiritual bangsanya. Sebagai tanggapan, Yesaya pun menjawab dengan perkataan, “Ini aku, utuslah aku!” (pakailah aku).

Kesediaan Yesaya untuk diutus dan dipakai Allah berasal dari kesungguhan hati dan kesetiaan. Tentu saja ia tahu segala konsekuensinya, yaitu penderitaan, celaan, hinaan, bahkan mungkin pembunuhan dari sesama sebangsanya. Namun, Yesaya tetap menerima semuanya itu dengan satu keyakinan bahwa Allah akan melindunginya. Ia tahu dan percaya, Tuhan akan senantiasa bersamanya, menjagainya dari ancaman yang membahayakan dirinya.

Saudaraku, bangsa kita yang tercinta Indonesia, butuh anak-anak bangsa yang mau menjadi alat pembangunan bangsa, baik secara ekonomi, pendidikan, sosial, politik, bahkan moril spiritual bangsa. Kita bisa menyaksikan di tahun-tahun belakangan ini, ada banyak tantangan yang menghambat kemajuan bangsa kita. Ancaman demi ancaman, silih berganti datang dari orang-orang yang mau meruntuhkan pemerintahan yang ada. Tuhan mau kita bukan hanya bertindak sebagai warga negara yang masa bodoh atau hanya sekadar menjadi pengamat dan pengkritik. Tuhan memanggil orang percaya untuk menjadi bagian dari pembangunan bangsa kita, Indonesia.

Ayo, semua kita, dukunglah pemerintahan dan para pemimpin bangsa yang sudah terpilih. Berderaplah bersama mereka dalam membangun bangsa. Bukan tanpa sengaja Tuhan telah memanggil mereka menjadi pemimpin bangsa ini. Tuhan turut bekerja di dalam setiap pemerintahan. Tuhan telah memanggil Anda sekarang. Apakah Anda berani menjawab seperti Nabi Yesaya, “Tuhan ini aku, pakailah aku!”? Salam ini aku.

Refleksi Diri:

  • Sudahkah Anda menjadi bagian dari pembangunan bangsa? Jika sudah, peningkatan apa yang Anda akan lakukan sekarang ini?
  • Jika ternyata Anda belum mengambil bagian dalam pembangunan bangsa, apa yang Anda mau kerjakan?