Bagikan artikel ini :

Hamba Yang Setia

Daniel 6

Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem: tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.
- Daniel 6:11

Daniel hidup di masa kerajaan dan penguasa datang silih berganti, tetapi ia tetap setia kepada Allah. Tantangan demi tantangan dihadapinya sejak masa Babel sampai Media-Persia berkuasa. Saat pemerintahan Raja Darius, orang Media, Daniel dipercaya menempati posisi yang tinggi di kerajaan. Ia satu dari tiga pejabat tinggi yang membawahi seratus dua puluh wali-wali raja atas kerajaan.

Salah satu tantangan hidup Daniel adalah saat Raja Darius diperalat untuk mengeluarkan surat perintah yang berisi aturan barangsiapa dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia kecuali kepada raja, maka ia akan dilemparkan ke dalam gua singa. Tantangan ini sendiri lahir dari akal busuk para pejabat yang iri dan berniat mencelakai Daniel. Mereka tahu Daniel seorang pejabat yang bersih dan tak ada satu pun yang dapat menjeratnya kecuali dalam hal ibadahnya kepada Allah. Daniel tahu konsekuensi bila dirinya tetap setia menyembah Allah. Namun, Allahadalah yang paling utama di dalam hidupnya. Daniel tak gentar  dengan aturan tersebut. Ia tetap setia beribadah menjalin relasi dengan Allah melalui doa dan pujian sehari tiga kali. Strategi para pejabat jahat berhasil menggiring Daniel menghadapi konsekuensi dari perintah raja tersebut karena ada bukti kuat yang menunjukkan Daniel melanggarnya. Daniel akhirnya dilemparkan ke dalam gua singa.

Namun, Allah sungguh hebat. Dia mengutus malaikatnya untuk mengatupkan mulut- mulut singa dan menyelamatkan Daniel tanpa terluka sedikit pun. Kesetiaan Daniel kepada Allah telah menjadi berkat bagi orang lain dan memuliakan Tuhan. Raja Darius bahkan memberikan perintah bahwa di seluruh kerajaannya haruslah takut dan gentar kepada Allahnya Daniel.

Daniel seorang hamba Allah yang setia sejak muda sampai akhir hidupnya. Ia tetap berkarya sekalipun berusia lanjut dan dirinya menjadi berkat bagi orang lain. Teladanilah Daniel dalam hal kesetiaan kepada Allah yang teruji waktu dan situasi. Setiap kita punya potensi untuk setia di dalam mengiring Tuhan. Sebab itu, jalinlah relasi yang intim dengan Tuhan Yesus melalui doa dan pujian.

Refleksi diri:

  • Apa tantangan yang Anda hadapi yang bisa mengurangi kesetiaan Anda kepada Allah?
  • Bagaimana Anda membangun potensi kesetiaan kepada Tuhan Yesus?