Bagikan artikel ini :

Hanya Setelapak Tangan

Mazmur 39

Sungguh, hanya beberapa telempap saja Kautentukan umurku; bagi-Mu hidupku seperti sesuatu yang hampa. Ya, setiap manusia hanyalah kesiasiaan!
- Mazmur 39:6

Pada saat pandemi Covid-19 melumpuhkan dunia, hari-hari diperhadapkan dengan banyak angka. Angka pasien positif corona, angka pasien sembuh, juga angka kematian dari pasien positif corona. Angka kematian masih belum berhenti (mungkin sampai sekarang), bahkan di beberapa negara jumlahnya mengerikan. Banyak yang tidak bisa dimakamkan dengan prosesi normal, harus cepat dengan protokol. Situasi ini mengingatkan kita akan satu hal penting yaitu tentang kehidupan yang sedang kita jalani.

Daud mengatakan, “... hanya beberapa telempap saja Kautentukan umurku…” Dari kalimat ini kita belajar tiga hal. (1) Hidup manusia itu singkat. “Telempap” adalah ukuran telapak tangan. Hidup manusia hanya beberapa telapak tangan di hadapan Tuhan, sangat singkat. Berapa pun panjangnya usia seseorang saat meninggal, di hadapan Tuhan tetaplah singkat. (2) Kehidupan itu ada batasnya. Selalu ada akhir untuk setiap perjalanan hidup manusia. Ajal manusia adalah sebuah kepastian, tidak ada yang bisa menghindarinya. (3) Akhir kehidupan tidak selalu diduga. Daud mengatakan, “Kautentukan umurku”, Tuhan yang menentukan batas akhir kehidupan seseorang, kematian bukan saja sesuatu yang pasti tetapi seringkali tidak terduga datangnya.

Sayangnya banyak orang menyia-nyiakan hidup, seperti yang Daud katakan, “Ia hanyalah bayangan yang berlalu! Ia hanya mempeributkan yang sia-sia dan menimbun, tetapi tidak tahu, siapa yang meraupnya.” (ay. 7). Orang-orang beru-
saha mempertahankan apa yang tidak bisa dipertahankan, mereka salah prioritas di dalam hidup. Seruan terakhir Daud menyatakan, “Dengarkanlah doaku, ya Tuhan, dan berilah telinga kepada teriakku minta tolong, janganlah berdiam diri melihat air mataku! Sebab aku menumpang pada-Mu, aku pendatang seperti nenek moyangku.” (ay. 13). Sekalipun Daud seorang raja, ia sadar hidupnya hanya menumpang, semuanya milik Tuhan dan ia hanya bisa berharap kepada Tuhan. Daud berharap dituntun oleh kehendak Tuhan di dalam hidup yang singkat ini.

Saudaraku, singkatnya hidup akan bermakna kekal ketika Anda percaya Tuhan Yesus. Anda bukan hanya hidup sekali di dalam Tuhan Yesus, tetapi dua kali. Hidup di dunia dan nanti setelah kematian, hidup dalam kekekalan. Jangan sia-siakan hidup yang singkat ini!

Refleksi Diri:

  • Mengetahui hidup ini singkat, apakah Anda sudah memaknai hidup dengan benar?
  • Apakah Anda sudah mengetahui tujuan hidup Anda sesuai dengan yang Tuhan Yesus kehendaki?