Bagikan artikel ini :

Hidup dalam kejujuran

Mazmur 64

Orang benar akan bersukacita karena TUHAN dan berlindung pada-Nya; semua orang yang jujur akan bermegah.
- Mazmur 64:11

Thomas J. Stanley melalui bukunya bertanya kepada 733 orang milioner mengenai faktor-faktor apa saja yang menjadikan mereka sukses. Urutan pertamanya adalah faktor dalam hal mengutamakan kejujuran.

Hidup dalam kejujuran membuat kita bermegah dan bangga karena bisa menjalani hidup kita dengan penuh dedikasi dan tanggung jawab. Supaya bisa jujur perlu komitmen kuat untuk membentengi diri dengan firman Tuhan. Satu saat kita akan berbangga di hadapan Tuhan karena kasih karunia-Nya membuat kita bisa bertahan hidup dalam kejujuran di tengah dunia yang sarat dengan penipuan dan ketidakbenaran. Hidup dalam kejujuran membebaskan kita dari rasa takut sehingga membawa ketenteraman, damai sejahtera, dan jauh dari rasa cemas.

Dalam keseharian, orang jujur seringkali dijauhi atau bahkan disingkirkan. Kita yang berusaha jujur seringkali frustasi dan bertanya dalam diri, “Apakah kejujuran sudah jadi nilai yang tidak bermakna apa-apa lagi, yang malah bisa merugikan ketika dilakukan?” Di mata dunia mungkin seperti itu, tetapi ingatlah bahwa kejujuran yang sekecil apa pun memiliki nilai yang sangat tinggi di mata Tuhan.

Bagaimana jika ada orang jahat yang bertanya kepada kita? Jika kita menjawab dengan jujur malah akan celaka. Misalnya, ketika peristiwa penganiayaan terhadap suku Tionghoa di Indonesia. Segerombolan orang yang hendak memperkosa dan menganiaya orang Tionghoa sampai di depan tuan rumah yang menyembunyikan belasan orang Tionghoa di rumahnya. Waktu gerombolan orang itu bertanya, “Apakah ada orang Tionghoa di rumahmu, kami mau memperkosa mereka, setelah itu membunuh mereka!” Tuan rumah yang mengenakan baju agama dan kopiah hitam di kepalanya, memasang mimik untuk memberi isyarat bahwa tidak ada orang Tionghoa di sana. Gerombolan penjahat itu pun berlalu dan belasan wanita terselamatkan.

Saudaraku, prinsipnya jangan biarkan kejahatan terjadi dan merajalela, dan jangan biarkan orang yang tidak bersalah dianiaya. Jika demikian jujur bukan berarti harus mengatakan apa adanya. Jujurlah kepada Tuhan, jujurlah kepada sesama supaya saling membangun dan menjunjung kebenaran. Namun, jika sudah diperhadapkan kepada kemungkinan kejahatan, Anda tidak perlu berbicara apa adanya.

Salam jujur.

Refleksi Diri:

  • Apakah Anda mendasarkan hidup dalam kejujuran Anda dengan komitmen yang kuat terhadap firman Tuhan?
  • Yakinkah Anda bahwa nilai kejujuran sangat tinggi di mata Allah meskipun dunia mengecilkan Anda?