Bagikan artikel ini :

Hokinya orang percaya

Amsal 3:5-8

Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan Tuhan dan jauhilah kejahatan.
- Amsal 3:7

Keberuntungan atau hoki adalah suatu hal yang kita sangka bisa merubah hidup kita menjadi lebih baik atau makmur. Kata “hoki” berasal dari bahasa Hokkien, yaitu “hokhi”, yang artinya nasib baik. Keberuntungan bisa dilihat dari banyak hal. Ada yang melihatnya dari posisi/kedudukan seseorang, lokasi tempat usaha atau rumah, bahkan sampai ada yang mengganggap anak pembawa hoki. Ada juga orang yang percaya akan angka bagus dan jelek, contohnya angka 8 dipercaya membawa kekayaan dan kemakmuran. Dan masih banyak lagi hal-hal lain yang dianggap membawa keberuntungan.

Jika kita percaya keberuntungan dalam hidup ditentukan oleh hal-hal seperti itu maka hidup kita akan tergantung pada sesuatu yang tidak pasti. Tidak pernah ada formula yang memastikan bahwa suatu tempat atau keadaan bisa membawa hoki. Hal ini akan membuat susah hati kalau memercayainya dan ternyata tidak jadi kenyataan. Kenapa demikian?

Pertama, karena Tuhan yang memegang seluruh kehidupan kita. Tidak pernah ada satu peristiwa pun dalam hidup ini yang terjadi secara kebetulan. Firman Tuhan mengatakan bahkan tidak ada sehelai rambut pun jatuh tanpa sepengetahuan-Nya. Semua peristiwa terjadi atas izin Tuhan, tidak bergantung pada benda-benda buatan manusia.

Kedua, berkat itu datangnya dari Tuhan. Di Alkitab melalui perjalanan bangsa Israel, dikisahkan bahwa jika Tuhan mau memberikan berkat, tidak ada yang bisa menahannya. Sebaliknya, jika Tuhan tidak mengizinkan berkat, berusaha sekeras apa pun bangsa Israel tidak bisa mendapatkannya. “Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.” (Ams. 10:22).

Ketiga, hanya Tuhan yang bisa mengubahkan keadaan kita. Ingatlah kisah Yusuf. Hidupnya terpuruk terus. Secara manusia sepertinya tidak mungkin seorang budak bisa jadi seorang penguasa. Hoki jelas tidak menyertai Yusuf, tetapi hidupnya berubah karena Tuhan. Semuanya bisa terjadi karena Tuhan, Sang Perancang Agung, menyertai Yusuf.

Keberuntungan orang percaya adalah karena Allah memilih kita untuk diselamatkan melalui kematian Tuhan Yesus di atas kayu salib. Janganlah percaya pada hal-hal yang tidak pasti. Bergantung dan berserahlah hanya kepada Yesus karena Dia menyertai dan memegang hidup kita.

Refleksi Diri:

  • Mengapa Anda harus memercayai Tuhan bukannya percaya pada hoki?
  • Apa yang membuat Anda terjebak dengan mitos hoki atau keberuntungan?