Manis Atau Asam?
Yesaya 5:1-7
Apakah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggur-Ku itu, yang belum Kuperbuat kepadanya? Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggur yang baik, mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam?
- Yesaya 5:4
Sudah bukan rahasia lagi kalau kita mendapati orang-orang yang tidak mau percaya Kristus karena mereka pernah punya pengalaman pahit dengan orang Kristen. Sungguh disayangkan kejadian seperti ini masih sering ditemukan sampai hari ini, bahwa orang-orang Kristen kehidupannya malah menjadi batu sandungan bagi orang lain untuk mengenal Kristus. Artinya, orang-orang tidak dapat melihat Kristus dari kehidupan orang Kristen. Hidup mereka bukan menyukakan, tetapi memuakkan. Kita juga perlu bercermin mengenai kehidupan kita, sungguhkah kita hari demi hari semakin serupa Kristus atau malah sebaliknya?
Serupa dengan kenyataan di atas, kita mendapati orang Israel hidupnya tidak pernah berubah. Mereka malah berbuat sebaliknya dari yang Tuhan kehendaki. Tuhan menunjukkan bagaimana Dia sungguh-sunguh bekerja keras mengerjakan kebun anggur supaya bisa menghasilkan buah anggur yang baik (ay. 2). Namun, apa yang terjadi? Justru yang dihasilkan adalah buah anggur asam, yang tidak enak, tidak seperti yang diharapkan (ay. 2b). Tuhan dengan kesungguhan telah merawat bangsa Israel supaya mereka menjadi umat yang manis, menjadi berkat, tetapi yang terjadi sebaliknya. Tuhan menantikan keadilan, yang muncul malah kelaliman. Tuhan menantikan kebenaran, yang ada hanya keonaran (ay. 7). Israel menjadi umat Tuhan yang gagal terus menerus.
Di dalam Perjanjian Baru, Tuhan Yesus mengatakan, “Akulah pokok anggur yang benar.” Bukan lagi Israel, tetapi Yesus yang menjadi pokok anggur yang benar, yang tidak pernah gagal. Siapa pun yang percaya kepada-Nya akan menikmati kehidupan kekal di dalam-Nya dan menghasilkan buah. Jika kita adalah orang-orang yang melekat kepada Tuhan Yesus, sudah seharusnyalah kita menjadi orang-orang yang menghasilkan buah. Pertanyaannya sekarang, bagaimana kenyataan kehidupan kita? Apakah kita hidup dalam kebenaran dan bukan keonaran? Apakah kita hidup dalam keadilan dan bukan kelaliman? Jika kita hidup terus menerus jauh dari Tuhan maka perlu dipertanyakan apakah kita sungguh melekat kepada Sang Pokok Anggur yang benar?
Marilah sebagai orang yang ada di dalam Kristus, kita hidup menghasilkan buah yang manis, menjadi kesaksian yang indah untuk orang lain, seperti yang Tuhan Yesus kehendaki.
Refleksi Diri:
- Apa saja perilaku orang Kristen yang menjadi batu sandungan bagi orang lain?
- Apakah ada cara hidup yang buruk, yang tidak pernah berubah sekalipun Anda sudah berada di dalam Kristus? Apa langkah pertobatan yang mau Anda lakukan?