Bagikan artikel ini :

Ikut Selera Tuhan

Yeremia 26

Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
- 2 Timotius 4:3

Suatu hari saya duduk di kedai kopi. Tak lama datanglah seorang wanita memesan satu minuman. Ketika pesanan keluar, wanita ini langsung protes melihat minuman yang tampak pada menu tidak sesuai dengan yang didapatkannya. Warna dan bentuknya berbeda dari foto yang dipajang. Hal seperti ini sering terjadi. Foto tampak lebih menarik dari kenyataan. Tujuannya tentu untuk menarik konsumen membeli makanan/minuman yang ditawarkan.

Hal serupa terjadi di zaman Yeremia. Para pemuka dan pemimpin agama menyampaikan hal yang begitu indah, padahal bukan itu yang Tuhan mau sampaikan. Mereka tidak menyampaikan berita pertobatan seperti yang Tuhan inginkan, sebaliknya malah menyampaikan kenikmatan belaka. Berbeda dengan Yeremia. Sejak awal ia paham akan panggilannya. Meskipun berita yang disampaikan tidak enak didengar telinga, ia tetap sampaikan apa pun risikonya. Yeremia tahu, ia tidak boleh mengurangi atau menambah apa yang Tuhan sampaikan kepadanya hanya untuk menyenangkan bangsanya. Sekalipun diancam berkali-kali, ia tetap tidak merubah isi pesan firman Tuhan.

Di sisi pendengar, ternyata banyak yang tidak suka dengan kebenaran firman Tuhan. Mereka memandang apa yang dikhotbahkan tidak sesuai dengan selera mereka. Akhirnya mereka marah. Mereka tidak mau bertobat, malah berbuat lebih jahat lagi. Tidak ada keterbukaan sama sekali untuk menerima firman Tuhan. Ini sangat berbahaya karena merasa diri paling benar.

Beberapa orang Kristen mendengarkan firman Tuhan dan berkata di dalam hatinya, firman ini cocok untuk saya atau ayat ini terlalu serius, nggak bagus, nggak sesuai selera saya. Untuk mendengarkan firman Tuhan dengan baik, hati kita haruslah terbuka. Apa yang dikatakan Tuhan jangan ditawar-tawar lagi. Bersikap rendah hati, mengoreksi diri apa yang perlu diubah. Sulit memang seseorang bisa mengakui kesalahannya dan bertobat.

Jika Anda seorang yang menyampaikan firman Tuhan, jangan manipulasi firman agar Anda disenangi banyak orang. Jika Anda jemaat yang senantiasa mendengarkan firman, jangan keraskan hati, bukalah hati di hadapan Tuhan. Mari sama-sama kita berjalan mengikuti kebenaran firman-Nya, bukan mengikuti selera kita pribadi.

Refleksi Diri:

  • Bagaimana kecenderungan Anda saat mendengarkan firman? Mencari yang sesuai selera Anda atau mengikuti selera Tuhan?
  • Apa tekad Anda agar bisa terbuka mendengar kebenaran firman Tuhan?