Bagikan artikel ini :

Iman Yang Teruji

Yohanes 11:1-44

Jawab Yesus: “Bukankah sudah dikatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?”
- Yohanes 11:40

Emas adalah barang tambang dari alam. Nilai dan harga emas ditentukan kadar karat atau kemurnian emas tersebut. Semakin tinggi karat emas maka semakin mahal harganya. Untuk mendapatkan emas yang berkualitas dan bernilai mahal, emas harus dimurnikan dengan cara dibakar dalam api bersuhu tinggi supaya kotoran pada emas keluar dan terpisahkan.

Tuhan terkadang mengizinkan masalah dan penderitaan terjadi dalam kehidupan orang-orang Kristen. Dia sebetulnya sedang memurnikan kita dengan api yang melambangkan penderitaan, masalah, pencobaan, dan tekanan hidup, agar kotoran berupa sifat dan tabiat buruk yang ada dalam diri kita keluar atau hilang. Ini bagian dari proses pendewasaan iman. Tuhan sedang melatih iman kita supaya semakin kuat dan teguh!

Hal yang sama dialami Maria dan Marta ketika adiknya Lazarus sakit. Mereka percaya Yesus sanggup menolong. Mereka mengirim pesan kepada Yesus agar segera datang menyembuhkannya. Yesus sengaja datang empat hari sesudah Lazarus mati. Rasio Maria dan Martha berkata sudah sangat terlambat. Ketika iman mereka diuji waktu, hasilnya ternyata memprihatinkan, mereka lebih percaya kata rasio mereka daripada kata Tuhan. Namun dalam anugerah-Nya, mereka menyaksikan mukjizat kebangkitan Lazarus. Iman mereka diteguhkan kembali. Pengenalan mereka akan Kristus semakin jelas dan diyakinkan bahwa Yesus adalah Mesias dan Juruselamat yang Mahakuasa.

Sama seperti seorang pelajar mau naik kelas, syarat utamanya adalah harus mengikuti ujian. Jika Anda ingin iman Anda naik tingkat maka harus diuji melalui kehidupan yang akrab dengan pergumulan dan kesulitan. Ujian akan membuktikan apakah iman seseorang benar atau justru mati. Yesus berfirman, “Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku.” (Mat. 11:6). Hal yang utama ialah keyakinan bahwa Anda telah menjadi bagian dari Kristus, asal berpegang teguh kepada-Nya sampai akhir (Ibr. 3:14). Tetaplah percaya kepada Yesus maka semua tantangan dan pergumulan yang dihadapi akan memperkuat iman Anda. Iman adalah kepercayaan mutlak kepada Allah, yaitu keyakinan bahwa Dia tidak akan meninggalkan kita (Ibr. 13:5-6).

Refleksi Diri:

  • Ingatlah pengalaman ketika Anda menghadapi ujian iman. Bagaimana reaksi Anda saat itu?
  • Apa yang akan Anda lakukan agar mampu bertahan melewati ujian iman?