Bagikan artikel ini :

Jaga Hati, Jaga Lidah

Lukas 6:43-45

Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya.
- Lukas 6:45b

Lidah sapi kalau pintar ngolahnya jadi nikmat. Kue lidah kucing mmhh.. enak rasanya. Tanaman lidah buaya juga enak dijadikan minuman dan lendirnya bagus untuk pertumbuhan rambut. Tanaman lidah mertua berfungsi sebagai antiseptik alami yang membunuh kuman.

Semua lidah di atas ada gunanya, hanya lidah manusia saja yang mengerikan jika salah penggunaannya. Alkitab berkata lidah itu bagaikan api, buas dapat mematikan (Yak. 3:5-6). Lidah lebih cepat dari otak. Banyak orang sering bicara tanpa berpikir terlebih dahulu. Ceplas ceplos, asal ngomong, tidak memikirkan bagaimana perasaan orang lain.

Lihat orang foto makanan, langsung komen, “Makan mulu!” Lihat orang pake tas baru, langsung sinis, “KW aja pamer.” Lihat orang punya pacar, langsung nyinyir, “Pake pelet tuh!” Lihat orang di rumah aja tapi duit banyak, langsung nuduh, “Pasti piara tuyul atau babi ngepet.” Duh.. jangan sampai ngaku orang Kristen tapi dari lidahnya hanya ada gunjingan, sindiran atau cemoohan.

Pada perikop disebutkan lidah itu bagaikan pohon. Baik tidaknya suatu pohon dilihat dari buah yang dihasilkan. Seandainya pohon itu baik, maka buah yang dihasilkan juga baik. Demikian pula dengan lidah, jika yang keluar dari lidah kata-kata baik, maka bisa dipastikan pohonnya—dalam hal ini hatinya—juga baik. Sumber utamanya hati. Ucapan itu cerminan hati. Untuk tahu hati seseorang perhatikan ucapannya. Hati yang baik akan mengeluarkan tutur kata yang baik. Demikian pula sebaliknya. Mulut hanya mengeluarkan apa yang ada di dalam hati. Jadi, jangan lagi percaya ucapan orang, “Dia mulutnya saja jahat tapi hatinya baik.”

Karena itu jagalah selalu hati kita dengan menyeleksi, memilah dan memilih, apa yang kita dengar, baca, dan lihat. Contohnya, apa kita sering dengar khotbah, baca firman Tuhan, dan lihat tontonan baik. Inilah salah satu cara jaga hati dan jaga lidah kita.

Hati-hati dengan lidah ya. Teladani Yesus yang kata-kata-Nya selalu lembut dan penuh kasih. Minta Roh Kudus untuk bantu menjaga hati dan perkataan kita. Selamat JaBir (Jaga bibir), selamat JaLi (Jaga Lidah), selamat JaMu (Jaga Mulut).

Refleksi diri:

  • Bagaimana ucapan lidah Anda selama ini? Apakah lebih banyak mengucapkan perkataan baik?
  • Apa yang ingin Anda lakukan untuk menjaga hati dan lidah Anda?