Bagikan artikel ini :

Jangan keterlaluan!

Yesaya 1:1-20

Lembu mengenal pemiliknya, tetapi Israel tidak; keledai mengenal palungan yang disediakan tuannya, tetapi umat-Ku tidak memahaminya.
- Yesaya 1:3

Binatang lembu saja kenal pemiliknya, tapi Israel yang adalah umat Allah, tidak kenal siapa pemiliknya. Sungguh keterlaluan! Israel masih beribadah dan memberikan korban-korban persembahan tetapi hidup mereka bergelimang kejahatan: menyiksa anak-anak yatim, menipu janda-janda, menjauhi keadilan dan kebenaran, bahkan menyembah berhala. Tuhan Allah pun menghardik, “Untuk apa itu korbanmu yang banyak-banyak? … Aku sudah jemu akan korban-korban bakaran …” (ay. 11).

Allah bahkan berkata bahwa telinga-Nya telah tuli terhadap mereka. “Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan memalingkan muka-Ku, bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, ….” (ay. 15). Sungguh tanpa harapan. Umat Tuhan tidak lagi akan didengar-Nya, tidak lagi akan ditolong-Nya, dan hati mereka pun dipenuhi dengan perasaan kosong tanpa arti. Mengapa Allah bertindak sedemikian rupa kepada Israel? Karena mereka sangat keterlaluan.

Nabi Yesaya menubuatkan tentang hukuman kepada Israel yang tidak peduli lagi akan Tuhan dan ajaran-Nya, karena itu ia menyerukan pertobatan dan mendorong umat-Nya berharap kepada Tuhan yang masih mau menerima mereka apa adanya. Bagaimana dengan kita? Jika kita sudah terlalu dalam jatuh dalam dosa, anugerah-Nya yang ajaib masih tetap bekerja, menghapuskan noda kirmizi yang ditinggalkan dosa kita dan membuat kita seputih salju atau bulu domba. Itulah kebaikan dan kemurahan Tuhan kepada kita. Umat yang berlaku keterlaluan pun dengan melupakan dan meninggalkan-Nya, tetap dikasihi-Nya dan Dia selalu siap
mengangkat kita dari lumpur keberdosaan.

Saudaraku, apakah Anda sedang menaati Tuhan? Atau Anda sekarang malahan sedang memberontak, mengabaikan-Nya, bahkan tidak ada tanda sedikit pun dalam karakter dan hidup Anda yang menyatakan bahwa ada Tuhan dalam hidup Anda? Sadar dan bertobatlah sebelum semuanya terlambat. Kita yang keterlaluan terhadap-Nya tetap akan diampuni dan dipulihkan-Nya. Namun jika waktunya tiba, kepada orang keterlaluan yang tidak mau sadar dan bertobat, Tuhan akan menyatakan hukuman-Nya.

Salam jangan keterlaluan.

Refleksi Diri:

  • Apakah Anda pernah berlaku keterlaluan terhadap Tuhan, bagai lembu tidak tahu pemiliknya?
  • Yakinkah Anda bahwa sejauh apa pun Anda telah meninggalkan Tuhan, kasih karunia-Nya senantiasa menaungi dan siap menerima Anda?