Bagikan artikel ini :

Karakter Damai Sejahtera

Lukas 2:8-20

Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.
- Lukas 2:14

Para gembala mendapatkan kabar dari seorang malaikat mengenai kelahiran Juruselamat, Yesus Kristus. Tak lama berselang, tiba-tiba nampaklah bersama malaikat, sejumlah besar bala tentara sorga memuji Allah. Menarik apa yang disampaikan para malaikat, mereka memuji sambil mengumandangkan tentang “damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.” Ini menunjukkan damai sejahtera dan karakter seseorang, yaitu manusia yang berkenan kepada-Nya, berjalan bersamaan. Allah sudah pernah menyatakan hal tersebut di dalam Yesaya 57:21, bahwa tiada damai bagi orang-orang fasik.

Kita suka berpikir bahwa damai sejahtera bersumber dari luar diri (outside in), padahal faktanya damai sejahtera bersumber dari dalam diri, yaitu dari dalam hati memancar ke luar (inside out). Hati adalah pusat keberadaan hidup kita yang sangat penting karena berbagai keputusan dibuat oleh hati. Keputusan-keputusan yang kerap diambil akan berubah menjadi kebiasaan. Kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan akan berubah menjadi karakter. Karena itu Amsal mengatakan bahwa kita harus menjaga hati kita dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan (Ams. 4:23).

Ketika hati terjaga baik, kita akan memiliki damai sejahtera yang memampukan untuk mengambil berbagai keputusan dengan benar dan bijak. Agar memiliki hati yang bijak, kita harus selalu melekat kepada Yesus seperti ranting pohon kepada cabangnya (Yoh 15:4). Melalui Yesus Kristus, kita para pendosa dipulihkan hubungannya dengan Allah. Pemulihan tersebut menghasilkan damai sejahtera yang terdalam di hati. Rasul Paulus pernah menyatakan, “Dialah damai sejahtera kita” (Ef. 2:14). Bagaimana cara kita selalu melekat kepada Kristus? Hendaklah kita selalu menyadari kehadiran-Nya di hidup kita. Yesus selalu ada di dalam kehidupan kita, kitalah yang sering kali tidak menyadarinya. Kita bisa siuman akan keberadaan-Nya dengan rutin merenungkan firman-Nya siang dan malam, berdoa sepanjang waktu, dan menerapkan berbagai disiplin rohani lainnya.

Ayo bangun karakter yang bersumber kepada Kristus sehingga dari dalam hati terpancar damai sejahtera sorgawi yang bisa memberi kedamaian, ketenteraman, dan sukacita bagi orang-orang di sekitar Anda.

Refleksi Diri:

  • Apakah selama ini Anda selalu melekat kepada Tuhan Yesus?
  • Bagaimana keadaan hati Anda? Apakah ada damai sejahtera di dalam hati Anda saat mengambil keputusan?