Bagikan artikel ini :

Kesatuan Dalam Keberagaman

Nehemia 3

Berdekatan dengan mereka orang-orang Yerikho membangun, dan berdekatan dengan orang-orang itu Zakur bin Imri.
-Nehemia 3:2

Sebuah pepatah mengatakan, “bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh”. Pepatah ini menyampaikan pesan bahwa dengan bersatu, kekuatan yang kita miliki akan semakin kokoh. Sementara bila perpecahan terjadi, kekuatan kita akan melemah dan memudar.

Persamaan tujuan untuk membangun kembali tembok Yerusalem telah mempersatukan bangsa Israel. Kelompok orang yang membangun memiliki perbedaan satu sama lain, baik suku, marga keluarga atau profesi. Namun, perbedaan tidak menghalangi mereka untuk bekerja sama menggapai tujuan. Kemampuan yang mereka miliki berbeda. Seorang imam tentu kemampuannya berbeda dengan tukang emas, demikian juga tukang emas dengan tukang parfum. Tidak semua orang memiliki keahlian di dalam membangun.

Coba bayangkan, apakah imam besar punya kapasitas menjadi tukang bangunan? Apakah tukang rempah-rempah atau perempuan-perempuan punya kemampuan tersebut? Banyak di antara mereka tidak punya, tetapi punya hati untuk bekerja. Mereka punya kerendahan hati untuk belajar, mendengarkan arahan, dan membantu orang lain yang bekerja. Kemampuan mereka beranekaragam tapi tidak menjadi penghambat. Perbedaan-perbedaan itu justru Tuhan pakai untuk saling melengkapi dan akhirnya, hanya dalam 52 hari, pembangunan tembok Yerusalem terselesaikan.

Di dalam surat 1 Korintus 12, Paulus mengajarkan tentang satu tubuh tetapi banyak anggota. Semua orang percaya diikat dalam satu kesatuan sebagai tubuh Kristus. Di dalam tubuh ada banyak anggota dan setiap anggota memiliki fungsinya masing-masing. Kaki berfungsi untuk berjalan; mata untuk melihat; mulut untuk makan; hidung untuk bernafas. Saat semua bagian tubuh bertugas sesuai fungsinya dan bekerja sama maka tubuh akan bergerak dalam kesinambungan. Perbedaan tidak menjadi masalah melainkan untuk saling melengkapi.

Saudaraku, setiap orang yang telah di dalam Kristus, dianugerahi karunia oleh Roh Kudus. Karunia roh yang diberikan Tuhan berbeda satu sama lain. Sebagai orang percaya yang telah diikat dalam kesatuan tubuh Kristus, hendaklah Anda menggunakan karunia yang diberikan Roh Kudus untuk membangun Kerajaan Allah di dunia ini. Yakini bahwa karunia yang Anda miliki berpotensi melengkapi orang lain di dalam melaksanakan pekerjaan Tuhan. Amin.

Refleksi Diri:

  • Apa karunia roh yang Anda miliki yang bisa dimanfaatkan untuk membangun Kerajaan Allah?
  • Apakah Anda bersedia mengambil komitmen menggunakan kemampuan yang dimiliki untuk pekerjaan Tuhan?