Bagikan artikel ini :

Kudus Seperti Allah Kudus

1 Petrus 1:13-25

Tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu.
- 1Petrus 1:15

Petrus menyampaikan firman kepada umat agar berusaha hidup dalam kekudusan sama seperti Allah yang kudus. Hidup kudus adalah sebuah keharusan bagi setiap orang percaya karena tiga alasan berikut: (1) Kita telah diselamatkan oleh anugerah (2) kekudusan adalah perintah Tuhan, dan (3) Tuhan Yesus sendiri telah memberikan teladan mengenai kekudusan.

Orang kudus sebetulnya merupakan status yang diberikan kepada semua orang Kristen. Kudus dapat diartikan berbeda atau dipisahkan. Orang percaya yang telah ditebus oleh darah Kristus statusnya di mata Tuhan, berbeda dengan orang yang belum percaya, dan mendapatkan kasih karunia yang terpisahkan dari orang dunia.

Menjadi orang kudus bukan berarti hidup kebal dari dosa. Hidup orang percaya masih bisa jatuh dalam keberdosaan. Petrus menyerukan umat menjadi kudus di dalam seluruh aspek kehidupan karena kita dipanggil hidup kudus seperti Allah juga kudus. Yang utama dari kekudusan adalah usaha untuk hidup tak bercacat dan tak bercela.

Bagaimana cara agar dapat mempraktikkan hidup kudus? Pertama, tentulah memohon pertolongan Roh Kudus agar menolong kita hidup benar. Tanpa pertolongan Roh Kudus, mustahil kita dapat melakukannya. Kedua, jangan turuti hawa nafsu seperti pada waktu kita masih dalam kebodohan, maksudnya tidak boleh lagi dikuasai oleh hawa nafsu seperti pada saat kita belum percaya dan belum mengenal Tuhan. Setelah menjadi percaya dan status kita berubah, kita jadi mengenal Tuhan serta kehendak-Nya sehingga kita diharuskan selalu berusaha menguasai hawa nafsu agar tidak jatuh ke dalam dosa.

Mempraktikkan hidup kudus seperti Allah bukanlah hal yang mudah di tengah-tengah dunia yang bengkok dan penuh godaan. Menjalankannya pasti akan penuh tantangan tapi hendaklah sadar bahwa kita sudah ditebus Kristus. Hidup kita harus berbeda dengan dunia. Kita harus berusaha dan terus mengandalkan Tuhan Yesus yang memampukan kita untuk hidup tak bercela. Seandainya jatuh pun, itu bukan akhir dari segalanya. Yesus pengampun dan penuh kasih. Berjuanglah kembali untuk hidup kudus.

Refleksi Diri:

  • Adakah dosa yang masih melekat di dalam diri yang menyebabkan Anda tidak hidup kudus?
  • Apa komitmen yang ingin Anda ambil agar tetap bisa hidup kudus seperti Bapa yang kudus?