Bagikan artikel ini :

Lebih Dari Kebaktian Minggu

Kisah Para Rasul 2:41-47

Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
- Kisah Para Rasul 2:42

Selesai kebaktian, ketika bersalaman, seorang jemaat menyapa saya dengan memanggil nama. Tidak biasanya saya dipanggil nama di gereja kecuali oleh anggota keluarga atau teman masa kecil. Belakangan saya tahu bahwa bapak itu adalah teman saya ketika kami bersama-sama di komisi remaja. Saya sungguh sudah lupa. Kami sudah tidak pernah berjumpa hampir 30 tahun. Ia bercerita baru tiga bulan beribadah di gereja itu. Ia pindah gereja karena merasa ada suasana kekeluargaaan, keakraban, dibandingkan gereja sebelumnya. Di gereja sebelumnya, ia tidak hadir pun tidak ada yang peduli. Alasannya, jemaat sudah mendengar firman Tuhan, biarlah firman Tuhan yang menggembalakan hidup mereka sepanjang minggu.

Gereja mula-mula adalah contoh gereja yang ideal. Mereka rajin beribadah, bahkan dikatakan tiap-tiap hari (ay. 46). Beberapa gereja masa kini masih mengadakan ibadah doa setiap pagi. Mereka mempelajari firman Tuhan dengan sungguh-sungguh. Mereka memecahkan roti dan makan bersama-sama, serta membagi harta milik kepada orang miskin. Dilayani dan melayani. Menerima dan memberi. Aspek rohani dan jasmani terperhatikan. Tidak ada yang diabaikan. Sungguh model kehidupan jemaat yang diidam-idamkan banyak gereja masa kini.

Banyak jemaat merasa sudah menjadi orang Kristen yang baik dengan beribadah setiap minggu (ke gereja). Sesungguhnya kehidupan Kristen yang ideal tidak cukup sampai di situ. Kita memang butuh firman Tuhan. Kita butuh relasi dengan Yesus. Akan tetapi kita juga butuh persekutuan dengan sesama. Kita butuh saling memperhatikan. Kita perlu saling berbagi. Iman bukan hanya masalah hubungan pribadi dengan Tuhan (vertikal) tetapi juga hubungan dengan sesama (horisontal).

Sesibuk apa pun Anda, luangkan waktu untuk bersekutu dengan saudara-saudara seiman. Bukan hanya chat di grup media sosial. Hubungan di media sosial adalah hubungan yang virtual, tidak riil. GII Hok Im Tong sudah punya wadah untuk membangun persekutuan, yaitu Care Group. Apakah Anda sudah menjadi anggota salah satu care group? Yuk, segera bergabung jika belum.

Refleksi Diri:

  • Apakah Anda sudah terlibat dalam aktivitas pelayanan di luar ibadah pada hari Minggu?
  • Apa kerinduan keterlibatan Anda, selain beribadah di hari Minggu, yang bisa mempererat tali persekutuan dengan saudara seiman di gereja?