Bagikan artikel ini :

Mematikan Yang Duniawi

Seorang atlet yang berambisi juara mengalami depresi karena segala latihan kerasnya selama ini, tidak membuahkan hasil seperti yang diinginkannya. Kemudian ia berkunjung ke seorang pelatih bijak yang memberikan nasihat, “Untuk menjadi lebih baik, kamu perlu melepaskan beban yang tidak diperlukan. Apa yang bisa kamu ‘matikan’ dalam hidupmu?” Sang atlet merenungkan dan memutuskan mematikan kebiasaan-kebiasaan buruknya, seperti pola makan tidak sehat, serta kurangnya waktu beristirahat. Ia sekarang mencoba fokus pada pelatihan yang lebih terarah dari sebelumnya. Hasilnya luar biasa. Tidak hanya performa sang atlet meningkat, ia juga menemukan kebahagiaan dan keseimbangan hidup. Kisah ini mengingatkan kita bahwa ada banyak hal dalam hidup yang perlu “dimatikan” agar bisa bertumbuh dengan maksimal.

Dalam Kolose 3:5-11, kita diajak untuk melakukan hal serupa dalam hidup kerohanian kita. Pertama, mematikan dosa yang mengganggu. Rasul Paulus mengajak kita untuk mematikan segala perbuatan yang bersifat duniawi seperti percabulan, hawa nafsu, dan kedengkian (ay. 5). Kita harus berani mengambil tindakan tegas terhadap dosa yang mengganggu hubungan kita dengan Tuhan. Kita perlu mengidentifikasi apa yang menjadi penghalang untuk hidup kudus di hadapan Tuhan dan berusaha menyingkirkannya.

Kedua, memakai identitas baru dalam Kristus. Paulus menekankan pentingnya mengenakan manusia baru yang diperbarui dalam pengetahuan akan Kristus (ay. 10). Kita harus menyadari identitas kita sebagai anak-anak Allah. Ketika memahami siapa kita dalam Kristus, kita diberdayakan untuk hidup dengan cara yang mencerminkan karakter-Nya.

Ketiga, menciptakan komunitas yang sejati. Paulus juga mengingatkan kita bahwa dalam Kristus, tidak ada lagi perbedaan antara suku, bangsa, atau status sosial (ay. 11). Menciptakan komunitas yang saling mendukung dan menghargai adalah sangat baik. Ketika kita hidup dalam kasih dan persatuan, kita sedang menampilkan Kristus kepada dunia.

Segera matikan segala sesuatu yang membawa kepada dosa dan kenakanlah identitas baru di dalam Kristus, supaya kita mampu hidup kudus dan berbuah banyak. Jangan pula meninggalkan komunitas dengan sesama saudara seiman, yang memampukan kita hidup sepenuhnya bagi kemuliaan Allah.


Refleksi Diri:

  • Apa saja kebiasaan-kebiasaan buruk dalam hidup Anda yang perlu dimatikan agar dapat bertumbuh lebih baik dalam iman dan hubungan dengan Tuhan?
  • Bagaimana Anda dapat berkontribusi bagi komunitas Anda untuk menciptakan lingkungan yang saling mendukung dan mencerminkan kasih Kristus?