Bagikan artikel ini :

Mengenakan Manusia Baru

Efesus 4:17-30

dan mengenakan manusia yang baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
- Efesus 4:24

Anda tentu pernah merasakan bagaimana tidak enaknya mengenakan pakaian setelah seharian dipakai. Kotor, berbau keringat dan gerah, tentu sangat tidak nyaman. Namun, saat Anda bisa mengganti dengan pakaian baru yang bersih dan wangi, Anda akan merasakan betapa segar dan nyamannya saat memakainya. Pakaian baru bisa membuat kita merasa berbeda dan lebih baik. Demikian pula ketika kita mengalami kelahiran baru dalam Kristus, kita dipanggil untuk mengenakan “pakaian” baru, yaitu identitas baru yang mengubah cara kita berpikir dan bertindak.

Perikop bacaan hari ini menggambarkan transformasi total yang terjadi dalam diri seseorang saat percaya dan menerima Yesus sebagai Juruselamatnya. Perubahan tersebut meliputi: Pertama, pembaruan pikiran (ay. 17-23). Kita dilahirkan baru supaya memiliki cara berpikir yang baru. Bukan lagi pikiran yang sia-sia dan pengertian yang gelap, tetapi pikiran yang diperbarui oleh Roh Kudus. Ini melibatkan perubahan paradigma dan nilai-nilai hidup kita. Kita akan dimampukan untuk berpikir dan mengambil keputusan yang sesuai prinsipprinsip Alkitab.

Kedua, pembaruan perilaku (ay. 24-28). Mengenakan manusia baru berarti hidup dalam identitas yang telah diciptakan menurut kehendak Allah, dalam kebenaran dan kekudusan. Ini bukan hanya tentang mengubah perilaku luar, tetapi juga melibatkan perubahan dalam hati. Kita dipanggil untuk melepaskan kebiasaan lama dan merangkul karakter Kristus, seperti kejujuran, kebaikan, integritas dalam pekerjaan, dan karakter-karakter Ilahi lainnya.

Ketiga, pembaruan perkataan (ay. 29-30). Sebagai orang yang telah mengenakan manusia baru, kita dipanggil untuk berkata-kata dengan cara yang baru. Bukan lagi perkataan kotor yang merusak, melainkan perkataan baik yang membangun dan memberi semangat. Perkataan kita harus mencerminkan karakter Kristus dan membangun hubungan yang sehat dengan sesama.

Mengenakan manusia baru dalam Kristus bukanlah sekadar perubahan penampilan luar, melainkan perubahan total dari dalam. Ini merupakan proses seumur hidup yang membutuhkan ketaatan dan kebergantungan kepada Roh Kudus. Setiap hari, kita diundang untuk memilih mengenakan identitas baru ini dalam pikiran, perilaku, dan perkataan kita. Saat kita konsisten melakukannya, kita akan semakin mencerminkan karakter Kristus dan menjadi saksi-Nya yang efektif di dunia. Marilah berkomitmen terus memperbarui diri, membiarkan Tuhan mengubah kita dari dalam ke luar sehingga hidup kita menjadi bukti nyata dari kuasa transformasi Injil.


Refleksi Diri:

  • Apa pembaruan pikiran, perilaku atau perkataan, yang Anda rasakan paling sulit berubah setelah “mengenakan manusia baru”?
  • Bagaimana pembaruan pikiran, perilaku, dan perkataan Anda memengaruhi hubungan Anda dengan sesama? Apa perubahan positif yang Anda atau orang lain rasakan?