Bagikan artikel ini :

Mengucap Syukurlah!

1 Tesalonika 5:12-18

Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.
- 1 Tesalonika 5:18

Dr. David Soper pernah berkata, “Perbedaan mendasar antara penjara dan biara terletak pada keluhan dan ucapan syukur.” Ia mengamati ada banyak tahanan menghabiskan waktu mereka di penjara dengan keluh kesah. Sedangkan orang-orang yang tinggal di biara menghabiskan waktu dengan berdoa dan bersyukur. Ketika seorang narapidana mengubah kebiasaannya dari mengeluh menjadi bersyukur maka ia mengubah penjara menjadi biara. Sebaliknya, jika seorang biarawan/biarawati menghabiskan waktu dengan bersungut-sungut maka ia mengubah biara menjadi penjara.

Terkadang kita sulit menemukan maksud Tuhan mengizinkan pandemi Covid- 19 terjadi. Kita diharuskan pemerintah untuk bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah. Tidak sedikit keluarga Kristen mengeluh karena merasa bosan, kena PHK, pemotongan gaji, dan harus mendampingi anak belajar di rumah. Akhirnya timbul konflik antara suami istri, orangtua anak-anak. Muncul perasaan marah, kecewa, dan bahkan ada yang sampai meninggalkan Tuhan karena tidak mengerti maksud Tuhan di balik semua kejadian tersebut. Bagaimana respons kita terhadap kesulitan hidup? Apakah banyak mengeluh atau bersyukur?

Paulus memerintahkan kita untuk selalu bersyukur kepada Tuhan dalam segala hal. Artinya, apa pun yang terjadi dalam hidup, entah baik atau buruk, sukses atau gagal, sehat atau sakit, kita diminta untuk tetap bersyukur kepada Tuhan. Kita bersyukur dalam segala hal karena Allah memerintahkannya dan kita mau taat melakukannya. Iman dan kasih yang sejati dibuktikan dari ketaatan yang sejati. Yesus berkata, “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku” (Yoh. 14:15).

Kita juga bersyukur karena percaya bahwa apa pun yang sedang terjadi, Allah selalu turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita (Rm. 8:28). Mungkin kita belum dapat melihat kebaikan di balik penderitaan yang sedang kita hadapi sekarang, tapi percayalah Tuhan Yesus sanggup menolong kita melewatinya. Dia mampu mengubah setiap peristiwa termasuk yang buruk sekalipun untuk mendatangkan kebaikan.

Marilah kita tetap berpikir positif dan tetap percaya kepada Tuhan Yesus ketika menghadapi setiap masalah. Bersukacita senantiasa, tetap berdoa, dan mengucap syukur tanpa batas.

Refleksi Diri:

  • Bagaimana sikap Anda terhadap kesulitan hidup akibat pandemi Covid-19? Apakah Anda lebih banyak mengeluh, bersungut-sungut atau bersyukur kepada Tuhan?
  • Apa ucapan syukur yang Anda akan ungkapkan sebagai wujud ketaatan kepada Tuhan?