Bagikan artikel ini :

Menyentuh Yang Tak Tersentuh

Matius 9:9-13

Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya.
- Matius 11:19

Tuhan Yesus sering melayani yang tak tersentuh. Pemungut cukai yang umumnya dihindari orang Yahudi dan para imam, justru disentuh oleh-Nya. Yesus tidak merasa malu mendekati orang-orang tak tersentuh bahkan menjadi sahabat mereka, karena dengan demikian tujuan-Nya datang ke dunia terpenuhi. Kalau Yesus saja mau menerima semua orang, kenapa kita tidak?

Saya bersyukur gelombang misi menyentuh gereja-gereja di Indonesia sehingga mereka melakukan misi re-evangelisasi sampai ke Nias, NTT, dan Papua. Ratusan gereja dan yayasan misi seperti gelombang pasang pergi ke sana. Banyak jiwa memerlukan sentuhan kasih yang benar.

Tuhan menuntun mata rohani saya untuk melihat dan berbelas kasihan kepada komunitas yang berbeda. Sedih hati ketika mengetahui gereja dijual! Padahal ada banyak orang Tionghoa yang sedang merana membutuhkan Injil.

Saya pernah berkunjung ke desa di Sumatera dan Kalimantan Barat yang mayoritasnya orang Tionghoa. Anak-anak mereka banyak tapi tinggal di satu atap rumah. Rumah-rumah sangat sederhana dari bahan kayu triplek menjadi saksi bertumbuhnya kaum Tionghoa di daerah ini. Mereka hidup di atas tanah yang bukan milik mereka. Ekonomi mereka jauh dari kata sejahtera. Cara pandang mereka perlu diubah. Secara rohani dan jasmani mereka perlu ditolong dan disentuh. Siapakah yang mau dipakai Tuhan untuk menyentuh mereka?

Ingatan akan sabda Yesus bergelora kembali, “Berilah mereka makan!” Hati pun bertanya siapakah yang terbeban menyentuh hati mereka yang merindukan Injil? Tuhan izinkan kami bertemu dengan mereka yang menangis dan tersentuh hatinya melihat gedung gereja tua kosong akan dijual. Kami rindu dan berharap dengan Injil banyak orang Tionghoa di sana yang belum mengenal Kristus datang memenuhi gereja tua yang tambal sulam.

Saya ingat nasihat bijak. Jika betul orang tersentuh hatinya untuk Tiongkok maka seharusnya hati pun akan mengasihi Papua dan NTT. Sambil merenung dalam hati, mulut ini bersenandung: Engkau cari intankah untuk mahkota Yesus? Ingat di kubangan pun ada intan yang permai. Intan dan permata yakni jiwa yang sesat. Biar cari lalu bawa untuk mahkota Yesus.

Salam sentuhlah intan.

Refleksi Diri:

  • Adakah orang-orang di sekitar Anda yang perlu disentuh hatinya dengan kabar Injil?
  • Seberapa rindu Anda terbeban menyentuh hati mereka?