Bagikan artikel ini :

Penetapan Tuhan Dalam Kehidupan

Yunus 4:5-11

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
- Roma 8:28

Konsep penetapan Allah dalam kehidupan manusia bukan selalu menjadi kabar baik bagi semua orang. Para pemeluk paham kehendak bebas (freewill) akan menentang konsep tersebut karena merasa manusia seperti robot yang dikontrol oleh Allah. Sedangkan, orang yang percaya pada nasib (fatalisme) akan mempertanyakan konsep penetapan Allah karena menurut mereka, setiap kejadian ditentukan oleh nasib atau kesempatan, bukan oleh Allah. Lalu, bagaimana seharusnya pandangan kristiani terhadap konsep penetapan Allah?

Allah yang menetapkan kehidupan manusia adalah Allah yang penuh kasih, hikmat, serta adil. Kisah Yunus menunjukkan dengan jelas bahwa Allah memegang kendali penuh atas dunia dan kendali tersebut mencerminkan pribadi-Nya. Dia menetapkan Yunus untuk mengabarkan hukuman atas Niniwe agar mereka bertobat. Allah juga menetapkan tanaman untuk menghibur hati Yunus, meskipun hidup tanaman tersebut hanya sehari agar Yunus memahami hati-Nya (ay. 6-7). Ia memberikan kesempatan bagi Yunus maupun orang Niniwe untuk bertobat, serta mengalami kasih dan rencana-Nya.

Penetapan Allah pun dapat mencakup hal baik maupun buruk dalam kehidupan manusia, tetapi tidak terlepas dari rencana-Nya yang terbaik. Allah menetapkan hal baik terjadi dalam hidup Yunus, yaitu tumbuh sebatang pohon menaunginya dari panas (ay. 6). Demikian juga dengan hal buruk, ada ulat yang membuat layu pohon tersebut (ay. 7) dan angin panas yang membuat Yunus lesu (ay. 8). Namun, ketiga hal tersebut terjadi atas hikmat serta kasih Allah yang luar biasa untuk mendidik nabi-Nya dan itu merupakan hal terbaik bagi Yunus untuk memahami hati-Nya (ay. 10-11).

Orang Kristen seharusnya merasa tenang atas adanya penetapan Allah dalam hidupnya. Kejadian buruk maupun baik dapat terjadi dalam setiap kehidupan manusia, tetapi jika kita mengenal Siapa yang pegang kendali tentunya hidup akan lebih bermakna. Selain itu, setiap peristiwa dalam kehidupan harusnya membawa kita lebih mengenal Tuhan yang menetapkan-Nya. Tuhan Yesus pun tetap taat atas penetapan Allah dalam hidup-Nya. Mari setiap kita yang mengaku pengikut Yesus belajar untuk mengenal, serta setia mengikuti rencana dan penetapan Allah dalam hidup kita.

Refleksi Diri:

  • Apa karakter Allah yang tercermin dalam penetapan dan rencana-Nya di dalam hidup Anda?
  • Bagaimana mengetahui bahwa sesuatu yang terjadi adalah penetapan dari Allah?