Bagikan artikel ini :

Perkara Persembahan Persepuluhan

Maleakhi 3:6-12

Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sempai berkelimpahan.
- Maleakhi 3:10

Berbicara tentang persembahan persepuluhan dapat memunculkan beragam pertanyaan. Di antaranya: berapa besaran persepuluhan yang harus dipersembahkan? Sepuluh persen dari pendapatan? Apakah betul orang yang tidak memberi persepuluhan tidak akan diberkati? Sementara yang memberi akan diberkati berlipat ganda? Tidak heran persepuluhan diwajibkan oleh gereja dan bahkan oleh denominasi tertentu sering diangkat dalam khotbah atau pun warta gereja.

Persepuluhan pertama kali dicatat di Kejadian 14 ketika Abram memberikannya kepada seorang imam Allah, Melkisedek. Belum ada Taurat yang mengaturnya. Persembahan Abram diberikan sebagai bentuk ucapan syukurnya kepada Tuhan. Aturan persembahan persepuluhan baru diatur pada zaman Musa. Sebelas suku Israel harus memberikan persepuluhan, kecuali suku Lewi (para imam) yang dikhususkan melayani Tuhan. Suku Lewi tidak diberi tanah, sementara sebelas suku lain diberi tanah pusaka oleh Allah. Suku Lewi tidak memiliki penghasilan, sedangkan sebelas suku lain dapat mengolah tanah mereka.

“Tuhan akan membukakan tingkap langit bagi yang memberikan persembahan perpuluhan.” Apa yang disampaikan Maleakhi bisa membuat salah kaprah, yaitu mereka yang memberi perpuluhan akan diberkati berlipat ganda, sementara yang tidak memberi tidak akan diberkati. Padahal konteks ayatnya, bangsa Israel telah membelakangi Tuhan dengan mengabaikan perintah Tuhan dalam persepuluhan. Mereka tidak mementingkan Tuhan sehingga orang Lewi meninggalkan pelayanannya untuk mencari nafkah dan pekerjaan Tuhan terabaikan. Allah menegur keras orang Israel karena tidak memberi apa yang seharusnya.

“Tingkap langit” bukan berarti berkat yang berlipat ganda bagi yang memberi persepuluhan. Konteksnya adalah kemarahan Tuhan kepada bangsa Israel. Jangan sampai Anda termasuk orang yang dimurkai Allah karena tidak memberi persepuluhan. Pahamilah bahwa Anda memberi karena telah menerima berkat dari Tuhan. Sama seperti Israel memberi persepuluhan karena sudah diberkati, bukan supaya diberkati.

Sebagai orang percaya, hidup Anda 100% milik Kristus, termasuk harta Anda. Memberi 10% adalah besaran minimal yang harus dipersembahkan. Bahkan bila diri Anda adalah milik Kristus, selayaknya Anda memberi lebih dari itu karena anugerah keselamatan yang Anda terima jauh lebih mulia dari apa pun juga.

Refleksi Diri:

  • Bagaimana selama ini sikap Anda dalam memberi persepuluhan? Apakah dengan hitung-hitungan atau sebagai wujud ucapan syukur?
  • Sebagai milik Kristus, apakah Anda bersedia memberikan hidup seutuhnya buat Tuhan Yesus, termasuk harta Anda?