Bagikan artikel ini :

Persiapan Ibadah

Pengkhotbah 4:17-5:1-2

Jagalah langkahmu, kalau engkau berjalan ke rumah Allah! Menghampiri untuk mendengar adalah lebih baik dari pada mempersembahkan korban yang dilakukan oleh orang-orang bodoh, karena mereka tidak tahu, bahwa mereka berbuat jahat.
- Pengkhotbah 4:17

Ibadah adalah sebuah pertemuan dengan Allah. Bayangkan jika kita dijadwalkan bertemu dengan presiden di kediamannya, tentunya kita akan serius mempersiapkan diri. Begitu juga ketika akan bertemu Allah di bait-Nya, kita tentu perlu lebih lagi mempersiapkan diri.

Di dalam ayat emas di atas, Pengkhotbah memperingatkan pendengarnya untuk menjaga langkah mereka ketika berjalan ke rumah Allah. Di dalam literatur hikmat, hidup seseorang sering diilustrasikan sebagai sebuah jalan dan langkah orang tersebut melambangkan tingkah lakunya. Langkah seseorang bisa menyesatkan (Ams. 5:5) atau membawa kepada kebenaran (Ayb. 23:11). Jadi, manusia perlu menjaga langkah mereka untuk tetap hidup dalam kebenaran Allah.

Pengkhotbah hendak memperingatkan pendengarnya bahwa orang yang sedang berjalan ke bait Allah jangan serta-merta merasa diri telah melakukan hal yang benar. Bisa saja ketika seseorang sedang melangkah ke bait Allah, ia malah sedang melakukan kejahatan di mata Allah. Pengkhotbah merujuk kepada mereka yang datang ke bait Allah dengan tidak berfokus kepada Allah, melakukannya hanya karena tradisi, tekanan dari orang lain atau kebiasaan. Ini terjadi karena mereka tidak mempersiapkan diri dengan benar sebelum datang bertemu Allah. Mereka tidak mempersiapkan hati terlebih dahulu. Pikiran mereka masih berfokus kepada diri mereka, bukan kepada Allah. Ketika datang beribadah, mereka memiliki motivasi dan maksud yang salah. Ibadah dilihat sebagai suatu pertunjukan yang dilihat orang atau alat untuk memenuhi kepuasan pribadi. Celakanya, orang-orang tersebut bahkan tidak menyadari bahwa mereka sedang melakukan dosa (ay. 17b).

Bagaimana dengan kita saat hendak datang beribadah ke gereja? Apakah kita sudah mempersiapkan hati sebelum datang beribadah, memfokuskan diri hanya untuk menyembah dan memuji Tuhan, serta mendengarkan firman yang Tuhan mau sampaikan kepada kita? Mungkinkah kita termasuk ke dalam orang-orang yang berbuat jahat (dosa) seperti yang dimaksudkan oleh Sang Pengkhotbah? Saya berharap kita tidak termasuk ke golongan orang-orang tersebut. Mari datang beribadah dengan penuh persiapan.

Refleksi Diri:

  • Apakah Anda yakin bahwa Anda telah datang beribadah dengan motivasi dan tujuan yang benar di hadapan Allah?
  • Bagaimana Anda dapat mempersiapkan hati Anda untuk fokus kepada Allah di dalam ibadah?