Seperti Kurang Kasih Sayang
Lukas 18:31-34
Sebab Ia akan diserahkan kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, diolok-olokkan, dihina dan diludahi, dan mereka menyesah dan membunuh Dia, dan pada hari ketiga Ia akan bangkit.”
- Lukas 18:32-33
Apakah Anda pernah mempertanyakan seberapa besar kasih Allah kepada Anda? Mungkin ada saatnya Anda merasa kurang dikasihi oleh Tuhan. Apakah benar demikian? Mari memperhatikan kembali apa yang Tuhan Yesus katakan kepada murid-murid-Nya, “Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan segala sesuatu yang ditulis oleh para nabi mengenai Anak Manusia akan digenapi. Sebab Ia akan diserahkan kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, diolok-olokkan, dihina dan diludahi, dan mereka menyesah dan membunuh Dia, dan pada hari ketiga Ia akan bangkit.” Apa kesan Anda ketika membaca perkataan Yesus ini? Bagaimana reaksi Anda ketika mengetahui Yesus akan ditangkap, tidak berdaya, sendirian, dan disalibkan? Apakah benar Dia sangat tidak berdaya?
Mari kembali ke peristiwa Tuhan Yesus menyatakan bahwa sebelum Abraham ada, Dia sudah ada. Ini jelas menunjukkan bahwa Dia adalah Tuhan. Orang-orang Yahudi tidak menerima hal ini, “Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah.” (Yoh. 8:59). Di tengah ancaman tersebut, Yesus tidak kesulitan untuk menyelamatkan diri-Nya. Jika Yesus tidak berkehendak untuk mati, tidak seorang manusia pun bisa mengambil nyawa-Nya. Peristiwa lainnya, ketika di Getsemani Yesus ditangkap dan Petrus mengambil pedang menyerang hamba Imam Besar sehingga putus telinganya. Yesus menegur Petrus, “Atau kausangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku?” (Mat. 26:53). Sekalipun sendirian, tidak sulit bagi Yesus kalau mau membinasakan semua orang yang ada di sekitar-Nya. Ingatkah Anda, siapa Tuhan Yesus?
Apa yang Yesus lakukan merupakan sebuah bukti pemberian diri dari Sang Ilahi yang tidak tertandingi kepada ciptaan yang kecil yang mengejek, meludahi, memukul, dan menyalibkan-Nya, sampai Dia sendiri berkata, “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.” (Luk. 23:46). Kasih yang Yesus berikan begitu maksimal, sampai menyerahkan nyawa-Nya. Yesus memberikan diri-Nya, bukan orang lain yang mengambil hidup-Nya sehingga jiwa-jiwa diselamatkan, termasuk Anda dan saya.
Anda merasa kurang dikasihi Tuhan? Tentu tidak! Tidak ada yang bisa kita lakukan supaya lebih dikasihi oleh Tuhan sebab Dia sudah mengasihi kita dengan maksimal.
Refleksi Diri:
- Apa hal-hal yang kadang membuat Anda meragukan kasih Tuhan Yesus?
- Apa yang mau Anda lakukan, ketika mengetahui Anda telah dikasihi Yesus dengan maksimal?