Bagikan artikel ini :

Serahkan Khawatir Kepada Tuhan

Mazmur 55:21-24

Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau!Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah.
- Mazmur 55:23

Baru kali ini libur, tapi hatiku tak terhibur. Pikiran mulai kabur. Pandangan blur. Mulai tak bisa tidur. Ada apa ini? Karena semua banyak kupikir, membuatku lelah dan tak mampu lagi berpikir. Otakku yang kecil mulai berontak. Hatiku bergejolak, ingin bertindak.

Sewaktu New Normal pertama kali dilaksanakan di tengah masyarakat, saya coba berbelanja ke supermaket. Beragam gaya orang menjaga diri. Masuk toko harus cuci tangan dulu. Ada yang belanja pakai jas hujan lengkap dengan helm di kepala. Ada yang pakai sarung tangan karet, lalu dibungkus kantong kresek. Ada yang memakai topi ditutup plastik seperti astronot. Orang takut bersentuhan, tetapi jadi berlebihan.

Yang lain terjebak hanya berputar-putar di rumah lagi, lagi, dan lagi. Tidak berangkat kerja lagi, hanya bekerja dari rumah setiap hari. Tidak ada kegiatan antar sekolah setiap pagi. Semua rutinitas baru, dilakukan sendiri-sendiri. Takut bertemu orang lain, khawatir berkumpul lagi.

Pagi ini mari kita renungkan bagian firman dari Mazmur 55:23, “Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah.” Ketika tantangan hidup bertambah, pergumulan hidup terlalu berat, Allah mengajak kita menyerahkan pergumulan itu kepada-Nya. Jangan ditanggung sendirian. Kita manusia tidak akan kuat menanggungnya.

Ayat itu mengingatkan bahwa manusia bisa goyah. Yah, Allah tahu bahwa kita sudah mulai goyah. Iman sudah mulai lemah. Hati kita gundah. Namun, jangan berkeluh kesah, ingat Tuhan bilang tidak akan terus-menerus kita goyah. Memang kita tidak tahu kapan kondisi ini berlalu, tetapi ingatlah badai pasti berlalu, walaupun kini masih bertalu-talu, tetapi semua akan berlalu. Yesus juga memberikan tawaran kemenangan, bagi setiap kita yang letih lesu dan berbeban berat. Dia berjanji akan memberikan kelegaan (Mat. 11:28).

Serahkan hatimu. Serahkan kekhawatiranmu. Serahkan kecemasan, kelelahan, dan ketakutanmu kepada Tuhan Yesus yang tahu bagaimana memelihara dirimu dan diriku.

Tuhan, aku mau ngobrol ya denganmu. Aku mulai lelah dengan semua ini.
Silakan teman-teman lanjutkan. Ngobrol-lah dengan Tuhan Yesus.

Refleksi Diri:

  • Apa kekhawatiran, ketakutan, atau mungkin kecemasan yang melanda Anda saat ini? Sudahkah Anda menyerahkannya kepada Yesus?
  • Apa yang Anda akan lakukan agar memiliki waktu bicara (ngobrol) dengan Yesus?