Bagikan artikel ini :

Sombong Amat!

Amsal 16

Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan.
- Amsal 16:18

Buat yang pernah menonton sinetron Si Doel Anak Sekolahan pasti familier dengan kalimat yang diucapkan Mandra yang sering dipakai untuk lucu-lucuan, “Sombong amat!” Bahkan beberapa orang mengucapkannya bukan hanya “Sombong”, tetapi diberi efek huruf H, “Shombong Amat!” Kata ini sering dipakai bahan candaan di lingkungan pertemanan. Namun, kalau kita bicara kesombongan dalam arti yang sebenarnya, sombong bukan bahan bercandaan, melainkan masalah sangat serius di hadapan Tuhan. Ada orang mengatakan kalau orang sombong tidak akan merasa dirinya sombong.

Kesombongan itu berbahaya karena berujung pada kehancuran dan kejatuhan (Ams. 16:18). Mengapa dikatakan mendahului kehancuran? Karena saat seseorang meninggikan diri, ia tidak sadar bahwa dirinya tidaklah sehebat yang diakuinya, bahkan sangat rapuh sekali. Tidak ada seorang pun yang punya kekuatan dan kekuasaan yang abadi. Amsal menuliskan tinggi hati mendahului kejatuhan. Semakin seseorang mengangkat tinggi dirinya maka tempat di mana ia berpijak sekarang, menjadi rawan dan riskan untuk jatuh. Pusat dari orang sombong pastilah dirinya sendiri, bukannya Tuhan.

Murid-murid Tuhan Yesus pernah berargumen tentang siapa di antara mereka yang terhebat. Mereka mungkin menunjukkan prestasinya masing-masing, seperti apa yang telah mereka capai atau apa kemampuan mereka sehingga layak disebut terhebat. Yesus menunjukkan cara hidup yang sama sekali berbeda. Dia datang bukan dalam kemewahan, tetapi kesederhanaan. Dia Allah yang tidak terbatas, rela hidup menjadi manusia. Yesus mati bukan diiringi kemegahan, tetapi dalam kesengsaraan. Dia melakukan semuanya itu agar manusia menyadari dirinya bukan siapa-siapa tanpa Allah, karena hanya di dalam Tuhan Yesus Kristus kita dapat diselamatkan.

Tuhan bukan saja ahli dalam memakai orang-orang yang tidak diperhitungkan, tetapi sangat ahli juga menurunkan orang-orang dari puncaknya. Lihat saja contoh-contoh di Alkitab, berapa banyak raja yang kuat dan berkuasa dengan mudahnya diturunkan oleh Allah. Maka ingatlah selalu, jangan shombong! Ingat, Tuhan-lah yang luar biasa, kita sih biasa saja.

Refleksi diri:

  • Apa saja hal-hal yang membuat Anda mudah tergoda untuk bersikap sombong?
  • Bagaimana komitmen Anda untuk menyadari bahwa Tuhan-lah segalanya, bukannya diri Anda?