Bagikan artikel ini :

Terima kasih ibu

2 Raja-raja 21:19-22:2

Yosia berumur delapan tahun pada waktu ia menjadi raja dan tiga puluh satu tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Yedida binti Adaya, dari Bozkat. Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN dan hidup sama seperti Daud, bapa leluhurnya, dan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri.
- 2 Raja-raja 22:1-2

Peran ibu sangat berpengaruh di dalam kehidupan anak. Alkitab mencantumkan bahwa nenek dan ibu Timotius sangat berperan dalam kehidupannya, sehingga Timotius bisa menjadi gembala yang baik.

Ayat emas kita hari ini bercerita tentang seorang raja bernama Yosia. Ia melakukan apa yang baik di hadapan Tuhan. Bandingkan dengan raja-raja sebelumnya, Manasye dan Amon, yang melakukan apa yang jahat di mata Tuhan.

Dalam Perjanjian Lama, tidak selalu nama ibu dicantumkan dalam catatan silsilah seseorang. Ada beberapa yang namanya ditulis, terutama jika rajanya jahat atau baik. Jadi kemungkinan besar, Ibu Yosia yang bernama Yedida binti Adaya adalah ibu yang baik sehingga Yosia sanggup melakukan apa yang baik di hadapan Tuhan. Kok bukan ayahnya yang dicantumkan? Ayah Yosia adalah Raja Amon yang sangat jahat, jika tidak ada Yedida, kemungkinan besar Yosia pun bisa menjadi jahat. Jadi kebaikan Yosia adalah karena peran Yedida, ibunya.

Sungguh alangkah baiknya jika ibu-ibu Kristen memperhatikan nilai-nilai Kristiani di dalam kehidupan anak-anaknya sehingga pasti berpengaruh positif kepada diri mereka. Saya yakin pengaruh seorang ibu bisa membuat anak-anak kita melakukan yang baik di hadapan Tuhan, seperti Raja Yosia.

Di sisi lain, jika saya jadi Yosia, saya akan bersaksi kepada orang lain bahwa keberhasilan saya tidak terlepas dari peran ibu yang mengasihi dan mendidik saya dengan hebat. Ada banyak sekali kesaksian betapa peran besar ibu terhadap anaknya. Salah satunya kesaksian Napoleon Bonaparte. Napoleon dibesarkan di bawah pengaruh besar ibunya yang bernama Letizia. Ibunya telah menjadi fenomena konstan dalam kehidupannya. Karena itu, Napoleon pernah bersaksi, “Saya berbicara tanpa ragu bahwa masa depan seorang anak tergantung dari ibunya.”
Napoleon adalah salah satu sosok yang tahu berterima kasih kepada ibunya.

Bagaimana dengan kita sebagai orang Kristen. Tuhan kita, Yesus pun sangat hormat kepada Maria ibunya. Ini merupakan teladan agar kita juga bisa menyatakan rasa terimakasih yang tulus kepada ibu kita. Umumnya kita memiliki ibu yang sungguh berpengaruh sehingga kita bisa seperti sekarang ini.

Terima kasih ibu.

Refleksi Diri:

  • Apa peran ibu yang terbesar di dalam kehidupan Anda?
  • Sudahkah Anda berterima kasih atas pengaruh yang diberikan ibu Anda terhadap keberhasilan Anda saat ini?