Bagikan artikel ini :

Yesus Melebihi Kuasa Maut

Markus 5:35-43

Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub.
- Markus 5:42

Ying Zheng adalah raja negara Qin yang hidupnya penuh kesuksesan. Ia berhasil mengalahkan enam negara tandingannya dan menyatukan seluruh Tiongkok di bawah dinasti Qin. Atas keberhasilannya, ia naik takhta menjadi Qin Shi Huang kaisar Tiongkok yang pertama. Ying Zheng juga membangun Tembok Raksasa Tiongkok untuk melindungi perbatasan sebelah utara. Ia juga menggali kanal yang menghubungkan Tiongkok bagian utara dengan selatan. Namun, ada satu musuh yang tidak dapat dikalahkannya, yakni maut. Sekalipun telah berusaha mencari obat panjang umur, ia akhirnya justru mati muda, di usia 49 tahun. Apa yang tidak mampu dilakukan oleh manusia, bahkan oleh seorang kaisar yang berkuasa, Kristus telah lakukan. Dia mampu mengalahkan maut.

Ketika Yesus sedang dalam perjalanan ke rumah Yairus, datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu memberitahukan bahwa anak perempuannya sudah mati. Orang itu berkata tidak perlu lagi merepotkan Yesus untuk datang ke rumahnya (ay. 35). Asumsi mereka tentunya adalah Yesus tidak mampu membangkitkan orang mati. Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan meneguhkan iman Yairus (ay. 36). Ketika sampai di rumah Yairus, Yesus menenangkan orang-orang dan meminta mereka tidak perlu ribut dan menangis. Namun, mereka justru menertawakan-Nya (ay. 38-40). Yesus akhirnya membawa ayah dan ibu anak itu masuk ke kamar. Di hadapan mereka, Dia membangkitkan anak perempuan itu (ay. 41-42a). Apa yang tidak mungkin dilakukan manusia, Kristus telah lakukan. Maut telah dikalahkan-Nya dan mereka semua menjadi takjub (ay. 42b).

Kristus bukan saja membangkitkan orang mati, tetapi Dia sendiri juga bangkit dari kematian-Nya. Yesus disalib, mati, dan dikuburkan. Namun, maut tidak mampu menahan-Nya selama-lamanya. Pada hari ketiga sesuai dengan yang dinubuatkan Kitab Suci, Yesus bangkit dan mengalahkan maut. Kebangkitan Kristus adalah kebangkitan yang sesungguhnya. Anak perempuan Yairus dibangkitkan, tetapi ia pada akhirnya juga akan mati. Berbeda dengan Kristus yang bangkit dan akan hidup selama-lamanya. Maut tidak lagi berkuasa atas-Nya. Kebangkitan Kristus juga kebangkitan sulung. Artinya, setiap orang yang percaya dan mau menerima-Nya di dalam hati, pada akhirnya akan diberikan kebangkitan seperti Kristus.

Refleksi Diri:

  • Bagaimana perasaan Anda jika dihadapkan pada kematian? Takut, gentar atau sukacita?
  • Bagaimana kenyataan Yesus bangkit dari kematian dan janji kebangkitan bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya dapat menguatkan Anda?