Bagikan artikel ini :

Yesus Melebihi Kuasa Penyakit

Markus 5:21-34

Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya.
- Markus 5:33

Sebuah pepatah mengatakan: Uang dapat membeli obat, uang dapat mengupah dokter, tetapi uang tidak dapat membeli kesehatan. Bahkan seseorang yang menghabiskan seluruh uangnya pun belum tentu dapat mengobati sakitnya. Ini bukan hal baru karena bagian firman Tuhan hari ini menceritakan seorang ibu yang menghabiskan seluruh hartanya untuk mengobati sakitnya, tetapi tak kunjung sembuh. Sampai akhirnya ia bertemu Kristus, penyakitnya baru dapat disembuhkan.

Yesus dan murid-murid-Nya menyeberang lagi Danau Galilea kembali ke daerah orang Yahudi. Seorang kepala rumah ibadat bernama Yairus datang tersungkur dan memohon agar Yesus datang menyembuhkan anak perempuannya yang sakit (ay. 22-23). Dalam perjalanan, seorang perempuan yang sudah dua belas tahun mengalami pendarahan datang mendekati Yesus (ay. 25). Ia sudah berulang kali berobat ke mana-mana dan menghabiskan segala hartanya untuk berobat, tetapi justru penyakitnya semakin bertambah parah (ay. 26). Akibat banyaknya orang yang berdesak-desakan, ia mendekati Yesus dari belakang. Perempuan ini memiliki keyakinan bahwa jika bisa menyentuh jubah-Nya, ia akan sembuh (ay. 27-28).

Benar apa yang ia percayai, pendarahannya terhenti dan ia sembuh. Namun, Yesus tidak membiarkan peristiwa itu terjadi tanpa diungkapkan. Ia berhenti dan bertanya, “Siapa yang menjamah jubah-Ku?” (ay. 30). Melihat bahwa dirinya tidak dapat menyembunyikan diri di antara orang banyak, perempuan itu akhirnya tampil keluar dan tersungkur di depan Yesus. Di depan orang banyak ia bersaksi tentang apa yang terjadi pada dirinya. Yesus akhirnya memberkati dan menyuruhnya pulang dengan damai sejahtera (ay. 34).

Hari ini, sekalipun teknologi kesehatan telah jauh berkembang dan obat-obatan telah banyak ditemukan, tetapi ada tiga hal yang tidak berubah. Pertama, tubuh manusia tetap lemah dan rentan terhadap sakit penyakit. Kedua, uang tetap tidak mampu untuk membeli kesehatan sehingga sekalipun manusia memiliki harta yang cukup, tetap tidak ada jaminan kesembuhan dari penyakit. Ketiga, Allah berkuasa atas sakit penyakit. Yesus yang dulu menyembuhkan sakit penyakit manusia, hari ini pun tetap bekerja dan memberikan kesembuhan kepada manusia jika Dia berkenan. Panggilan bagi orang percaya adalah beriman dan berdoa agar Tuhan berkenan mengulurkan tangan kesembuhan-Nya bagi setiap kita yang membutuhkan.

Refleksi Diri:

  • Apakah Anda atau keluarga Anda sedang menghadapi sakit yang berkepanjangan?
  • Apakah Anda sudah memohon agar Tuhan berkenan mengulurkan tangan-Nya yang ajaib untuk memberikan kesembuhan?