Bagikan artikel ini :

10 Kali Lebih Cerdas (10X Smarter)

Daniel 1

BAHAN CARE GROUP

“Above Average Ability” -- istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang memiliki keterampilan atau kemampuan yang lebih baik dari rata-rata. Ada orang-orang tertentu yang memiliki kemampuan “di atas rata-rata”—"above average ability/beyond mediocrity” atau “lebih unggul” dibandingkan yang lain di bidang-bidang tertentu. Beda dari biasanya dan lebih menonjol. Kemampuannya yang di atas rata-rata itu menbuat dirinya berbeda secara mencolok di bandingkan dengan yang lain. Biasanya orang demikian selalu menarik perhatian karena keunggulan kualitas yang diperlihatkannya. Sebut saja Lionel Messi, pesepakbola terhebat saat ini, sehingga dijuluki GOAT (Greatest Of All Time) karena kualitas skill bermain bola dan prestasi mentereng yang mengikutinya, membuat dirinya bukan sekadar terkenal, tetapi selalu menjadi perhatian banyak orang. Selalu menjadi tranding topik di dunia maya dan tidak pernah sepi untuk dibicarakan.

Sharingkan dalam CG Anda, apa yang menjadi keunggulan diri Andi dibandingkan dengan yang lain?

EKSPLORASI FIRMAN

Begitu mencolok disebutkan dalam Alkitab bahwa Daniel dan kawan-kawannya memiliki kemampuan dan kehidupan yang berbeda secara kualitas. Mereka tidak hanya masuk seleksi sesuai kategori yang Nebukadnezar telah tentukan, melainkan sangat menonjol-begitu berbeda di antara semua anak Israel lainnya. Mereka lebih pintar, lebih bijaksana, lebih sehat, dan secara keseluruhan lebih baik dari yang lainnya. Keunggulan itu sangat gamblang ditegaskan bahwa “mereka sepuluh kali lebih cerdas dari pada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaannya” (ay. 20). Pengertian lebih cerdas disini bersifat kualitatif, menandakan kepenuhan dalam kebijaksanaan dan pengertian mereka dibandingkan dengan yang lain. Hal ini memberi tahukan kepada kita sebuah fakta bahwa Daniel dan teman-temannya jelas lebih unggul dari yang lainnya.Mereka tidak hanya berada di "puncak kelas kelulusan mereka," mengungguli sesama teman sekelas Ibrani mereka. Melainkan bahkanmereka jauh lebih unggul dari mereka yang sudah melayani raja sebagai penasihat raja, orang-orang yang dikatakan ahli jampi dan berilmu di seluruh Babilonia. Menariknya, pengakuan itu bukan berasal dari mereka secara subjektif, tetapi justru Nebukadnezarlah yang menilainya demikian setelah ia mengujinya “Tidak didapati yang setara dengan Daniel, Hananya, Misael dan Azarya” (ay. 19).

Pertanyaannya adalah bagaimana Daniel dan kawan-kawannya tersebut memiliki kemampuan hebat seperti demikian? Tentu saja tidak masuk akal dalam kurun waktu tiga tahun, mereka memiliki kebijaksanaan dan pengetahuan yang menarik perhatian seantero kerajaan Babel dan khususnya membuat Nebukadnezar terpukau dan takjub, sehingga tidak ragu ia memberi kedudukan tinggi sekalipun status mereka sebagai orang buangan, yang menyembah Allah Israel!

Kuncinya adalah ada pada Allah dan bukan ada pada mereka sendiri. Kualitas dan keunggulan itu bukanlah kemampuan yang ada dan melekat pada mereka secara alamiah. Maupun bukan sebagai hasil dari kesuksesannya melakukan diet khusus selama sepuluh hari dan bahkan lebih hingga selama tiga tahun sebagai vegetarian (ay. 16, 18). Sebagaimana yang dipahami oleh beberapa orang yang berpikir bahwa diet fisik mereka memiliki efek langsung bukan hanya pada perawakan mereka yang lebih baik dan tampak lebih gemuk dibandingkan mereka yang makan makanan raja juga pada pengetahuan mereka yang melampaui siapapun. Namun bukan itu penyebab utamanya. Kuncinya adalah perihalspiritual. Kemampuan intelektual khusus Daniel dan teman-temannya bukan karena makanan mereka, tetapi karena intervensi khusus TUHAN Itu adalah berkat supranatural Allah. Jelas dikatakan bahwa “kepada keempat orang muda itu Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat, sedang Daniel juga mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi” (ay. 17).

Allah tidak ragu memberikan berkat itu kepada mereka yang berkomitmen kepada-Nya. Komitmen Daniel ditunjukan sangat jelas lewat berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan anggur yang biasa diminum raja (ay. 8). Berketetapan menjadi kunci dari sikap Daniel. Berketetapan demikian menegaskan prinsip dan komitmen Daniel kepada Allah yang sangat kokoh dan totalitas. Berketetapan artinya Daniel menolak dan bersebrangan dengan ketetapan raja (ay. 5). Daniel memilih melawan arus. Berani menjadi beda. Sebab ia lebih mengutamakan Allah dimuliakan daripada manusia. Daniel konsisten melakukan ini di sepanjang hidupnya. Tentu saja tidak mudah berketetapan demikian. Resikonya sangat besar. Apalagi Daniel berada di negeri Babel sebagai minoritas. Dalam posisi yang sangat lemah seperti demikian, tentunya ia berada di bawah tekanan yang berat. Sangat mudah baginya untuk berputus asa dan menyerah. Menjadi sama dengan lingkungan agar diterima dan dapat bertahan hidup. Prinsipnya “Jika Anda tinggal di Babel, hiduplah seperti bangsa Babel.” Tetapi Daniel berketetapan untuk memuliakan Allah dan menjadi berbeda. Hidupnya dikendalikan hanya oleh Tuhan dan bukan oleh yang lain. Hal itu ia ungkapkan dengan tegas menolak makan dan minum yang dimakan dan diminum raja. Ia tidak mau menajiskan diri dengan makanan dan minuman haram tersebut. Daniel memilih untuk mentaati firman Allah daripada mentaati kehendak raja. Ia tidak akan pernah melakukan apapun yang meninggikan dewa-dewa Babel selain hanya meninggikan Allah.

Sikap radikal Daniel mendatangkan berkat Allah berupa kemampuan supranatural yang membuat Daniel memiliki kehidupan yang jauh lebih unggul secara kualitas dengan siapapun. Maka tepat apa yang dikatakan oleh David Guzik “These young Jewish mengave themselves to the LORDin a remarkable way and Godblessed themin a remarkable way!” Mereka memberikan diri mereka pada TUHANdengan cara yang luar biasa dan Tuhanmemberkati merekadengan cara yang luar biasa.

Tentu saja, hal ini tidak hanya berlaku dan dialami oleh Daniel dan ketiga temannya secara ekslusif. Prinsip ini tidak mustahil berlaku pula kepada kita saat ini. Bagaimana intervensi kuasa Tuhan membuat hidup menjadi berbeda, lebih unggul secara kualitas sehingga mau tidak mau orang akan "menoleh" dan berpikir ulang untuk menolak kita menjalin kerja sama bisnis, menerima dalam pekerjaan, menjalin relasi, terlibat dalam proyek tertentu, dipercaya untuk menduduki jabatan tertentu, dipercaya perkara dan tanggung jawab yang lebih besar termasuk di pelayanan, dan banyak hal luar biasa lainnya. Hal itu menjadi sangat mungkin ketika Tuhan mengurapi kita dengan kemampuan ilahi-Nya. Asalkan kita hidup berkomitmen Allah dan siap dipakai oleh-Nya sebagai alat kemuliaan-Nya. Sebab kualitas terbaik dan unggul yang kita tunjukkan hanyalah semacam pemantul, agar orang-orang melihat kemuliaan Allah, Sang Sumber dari Kualitas terbaik, The Excellent God.

Tuhan pun ingin memakai kita sebagai alat saksi-Nya. Lewat urapan-Nya yang membuat kita memiliki kemampuan yang berkualitas, kehidupan yang unggul, dan segala upaya kita untuk mengerjakan yang terbaik, semua itu untuk mendisplay kemuliaan Allah. Sehingga orang-orang tertarik satu langkah lebih dekat untuk mengenal dan memuliakan Allah. Itulah tujuan Allah. Jadilah Daniel di tengah zaman yang makin gelap. Bagaimana kita semakin bercahaya lewat kualitas unggul dari kinerja kita, karakter kita, pelayanan kita, studi kita, untuk menunjukkan kemuliaan Allah.[DA]

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Apakah arti memiliki kemampuan dan kehidupan yang lebih unggul secara kualitas dibandingkan yang lain seperti Daniel?

Penerapan

Apa sikap yang kita lakukan sebagai bentuk keselarasan dengan hasrat Tuhan yang selalu menekankan prinsip yang terbaik?

SALING MENDOAKAN

Akhirilah Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.