Bagikan artikel ini :

Bekal Luar Biasa Untuk Masa Depan (Great Supplies For The Future)

Ulangan 8:11-18

BAHAN CARE GROUP

Setiap manusia, harus mempunyai masa depan. Kalau tidak mempunyai, untuk apa manusia hidup di dalam Dunia ini? Yang pasti manusia hidup tidak hanya untuk hari ini saja, apalagi untuk masa lampau; tetapi yang terpenting dan terutama adalah untuk masa depan. Bukankah setiap detik, menit, jam hari, minggu, bulan dan tahun selalu berganti dan maju? Berganti dan maju kemana? Jelas jawabannya ke depan.

Yang pasti hidup manusia tidak statis, tetapi dinamis, artinya: Aktif, bergerak, berinteraksi dan terus berjalan menuju kedapan. Alangkah bodoh, bebal, tidak bertanggung jawab, bahkan berdosa; kalau manusia tidak dari sekarang ini, mempersiapkan diri untuk menuju (meraih) masa depan! Hidup tidak hanya untuk hari ini saja, tetapi juga untuk “meraih” hari esok (hari yang ada di depan). Biarpun Kristus mengatakan besok punya kesusahannya sendiri (Mat 6:34); ini bukan berarti Kristus tidak setuju atau anti terhadap masa depan. Jelas tidak! Justru Dia sangat memberikan perhatiannya!

Buktinya Dia mengatakan: “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu” (Mat 6:33). Konsep Kerajaan Allah itu berbicara tentang masa sekarang – kedatangan Kristus dan masa yang akan datang – kedatangan-Nya kedua kali, serta bicara tentang jaminan hidup kekal. Jadi betapa pentingnya masa depan! Sekarang coba diskusikan bersama-sama, apa itu masa depan menurut pandangan saudara? Pentingkan masa depan itu?

EKSPLORASI FIRMAN

Kitab Ulangan adalah sebuah kitab yang sangat unik! Dari penyebutannya saja “ulangan”, maka sifatnya memberikan pengulangan. Alasannya sangat penting bagi Umat Tuhan – orang percaya, karena ada perintah Tuhan yang harus selalu diingat dan tidak boleh dilupakan. Makanya sangatlah diperlukan kitab “ulangan”: Dapat diiulang, supaya makin mendalam dan dikuasai.

Hal yang sangat menarik! Bicara masa depan, yang paling tepat adalah harus selalu disangkut pautkan dengan keberadaan Tuhan. Kenapa? Jawabannya karena Tuhan pemilik semua masa, yaitu masa lampau, sekarang dan depan. Dimana manusia hidup dan diatur oleh masa - waktu ini. Karena kepemilikan inilah, yang membuat Musa mengingatkan seluruh Umat Israel, termasuk seluruh orang percaya untuk: “Berhati-hati, supaya jangan melupakan Tuhan, Allah!” (ay. 11a). Jadi prinsip utama - pertama untuk bekal masa depan adalah selalu dan terus selalu ingat Tuhan!

Lupa Tuhan, maka Iblis yang akan masuki dan berkuasa! Bukan masa depan yang cerah yang didapatkan, tetapi justru masa depan yang suram dan menakutkan. Karena Iblis selalu menghadirkan kegelapan, kejahatan, kerusakan dan kebinasaan. Kalau masa depan ingin terjamin selamat, ya Tuhan sendiri yang bisa melakukan. Bahkan Iblispun Tuhan bisa taklukkan! Mau melupakan Tuhan? Bodoh sekali! Lebih lanjut, Musa juga mendorong dengan sangat bahwa Umat Tuhan haruslah. Tidak, karena kewajiban, bebas / mau tidak mau: Berpegang pada perintah, peraturan & ketetapan-Nya (ay. 11b).

Dengan harus berpegang, maka hidup yang dijalani tidak akan “zig-zag”: Menyimpang kekanan atau kekiri. Hidup tidak tergoda dan ikut-ikutan cara dunia, yang penuh perselingkuhan, penyelewengan, korupsi, pelanggaran, penyimpangan, kekerasan, penipuan, ancaman. Semua itu, jelas Tuhan tidak berkenan! Tapi harus hidup didalam takut akan Tuhan, ada terus di jalan Tuhan, menjaga kekudusan dan melakukan praktek hidup yang penuh dengan kejujuran, keadilan, dan kebenaran. Inilah bekal KEDUA, untuk masa depan. Kalau sungguh prinsip-prinsip ini pegang teguh, maka Tuhan pasti memberikan masa depan yang penuh kebahagiaan.

Didalam pengulangannya, Musa juga memberikan kesadaran Iman, yaitu: Kalau sudah makan dan kenyang, mendirikan rumah, punya lembu-sapi-kambing-domba makin banyak, emas dan perak juga tambah banyak, ladang dan tanah yang luas; semua itu tidak boleh membuat tinggi hati – sombong (baca: ayt. 14); tetapi rendah hati. Harus punya ilmu padi: Semakin berisi, semakin menunduk! Karena tahu dengan jelas bahwa yang mengisi “padi” didalam kehidupan Umat Tuhan adalah Tuhan sendiri.

Jadi harus bersyukur untuk segala kebaikan dan kemurahan Tuhan. Ada kepuasan, karena Tuhan yang mencukupkan, melimpahkan bahkan sampai meluberkan keluar untuk menjadi saluran dan memberkati orang lain. Bekal terakhir, punya kemauan dan kerelaan untuk menjadi berkat. Dengan cara menyalurkannya bagi orang lain, khususnya untuk kawan-kawan seiman (Gal. 6:10).  Mau memiliki bekal untuk masa depan? Jalankan 3 kebenaran yang Alkitab sudah berikan! [LHP]

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Coba diskusikan mengapa banyak orang percaya tidak punya keyakinan tentang masa depannya ?

Penerapan

Dari 3 prinsip untuk bekal masa depan, bagaimana merealisasikan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari?

SALING MENDOAKAN

Akhirilah Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.