Bagikan artikel ini :

Grow your gifts (kembangkan karunia-karuniamu)

Lukas 19:11-27

EKSPRESI PRIBADI

Hidup ini adalah kesempatan. Hidup ini untuk melayani Tuhan. Jangan sia-sia kan apa yang Tuhan beri. Hidup ini harus jadi berkat…. Lagu di atas mengingatkan kita bahwa kesempatan hidup kita di dunia ini sangat terbatas dan sementara. Kesementaraan hidup kita dianalogikan seperti mimpi, rumput, uap dan menumpang di dunia (Mzm. 90:5; Yak. 4:14; 1Ptr. 1:17). Waktu itu bukan bersifat melingkar akan kembali lagi, tetapi linier (garis lurus), artinya waktu yang sudah lewat tidak pernah kembali lagi. Karena itu, jangan sia-siakan semua waktu, talenta dan karunia yang Tuhan beri kepada kita. Selagi masih ada kesempatan, pakailah semuanya itu untuk melayani Tuhan dan sesama.

EKSPLORASI FIRMAN

Ketika Yesus sedang dalam perjalanan ke Yerusalem, saat di mana Ia akan menderita dan mati, para murid menyangka bahwa kerajaan Allah akan segera terwujud (ay. 11). Mereka berharap Yesus mendirikan kerajaan duniawi di bumi mengalahkan kerajaan Romawi dan agar mereka bisa memerintah bersama-Nya (Mrk. 10:35-45). Karena Yesus tahu mereka salah mengerti tentang kerajaan Allah, maka Dia menceritakan perumpamaan tentang uang mina. Mina (Yun. minas) adalah mata uang kuno, sejenis talenta (1 talenta setara 60 mina). Satu mina setara upah kerja 3 bulan saat itu. Yesus berkata, “Seorang bangsawan memanggil sepuluh orang hambanya dan memberikan sepuluh mina kepada mereka, katanya: Pakailah ini untuk berdagang sampai aku datang kembali” (ay. 12-13). Berapa hasil yang diperoleh mereka dan apa reaksi sang tuan ketika kembali? Hamba yang pertama melaporkan bahwa uang satu mina yang dipercayakan kepadanya telah menghasilkan sepuluh mina. Tuannya sangat senang dan memujinya, hamba yang baik dan setia serta memberinya tanggung jawab yang lebih besar atas sepuluh kota (ay. 16-17). Hamba kedua menunjukkan keuntungan lima mina dan menerima tanggung jawab atas lima kota (ay. 18-19). Sedangkan hamba yang ketiga mengembalikan satu mina, tanpa hasil apa pun, lalu dihukum. Uang itu diambil darinya dan dengan demikian tuan itu mengambil kembali kepercayaan dan tanggung jawab yang telah diserahkan kepadanya (ay. 20-24). Apa yang Tuhan Yesus mau ajarkan kepada kita melalui perumpamaan ini?

Pertama, Perumpamaan ini mengajarkan bahwa Tuhan yang beranugerah telah mempercayakan talenta dan karunia kepada kita. Sama seperti raja yang memberi kepercayaan kepada para hambanya untuk mengelola uangnya, kemudian ia pergi dan membiarkan mereka mempergunakan uang itu, demikian juga dengan Tuhan Yesus. Setelah Yesus menyelesaikan tugas penyelamatan-Nya, mati dan bangkit, Dia pulang kepada Allah Bapa di surga untuk menerima kemuliaan-Nya. Sementara itu, Ia meninggalkan para murid dan kita di dunia ini untuk meneruskan misi-Nya, memberitakan Injil dan memuridkan mereka yang percaya kepada-Nya (Mat. 28:19-20). Untuk itu, Kristus telah mempercayakan kita Amanat Agung disertai talenta dan karunia-karunia rohani sebagai “modal kerja” untuk bekerja membangun gereja-Nya (Rm. 12:6-8; 1Kor. 12:1-30). Karunia-karunia tersebut mencakup kemampuan-kemampuan personal berupa talenta (bakat) dan harta milik pribadi. Yesus menghendaki supaya setiap kita dapat mengembangkan dan melipatgandakan karunia-karunia tersebut untuk dipersembahkan bagi kemuliaan Tuhan.

Kedua, Perumpamaan ini mengajarkan bahwa Tuhan akan datang kembali untuk meminta pertanggungjawaban kita. Seorang pekerja wajib bertanggung jawab atas pekerjaan yang telah dipercayakan tuannya. Begitu pula dengan para hamba yang dipercaya untuk melipatgandakan uang tuannya. Saat kembali, sang tuan meminta pertanggungjawaban atas hasil kerja mereka (ay. 15-23). Tuhan Yesus menghendaki kita setia bekerja melayani Dia di dalam waktu yang sementara ini. Akan tiba saatnya Ia akan kembali untuk kedua kali-Nya untuk menghakimi dan meminta pertanggungjawaban kita tentang pemakaian semua waktu, kesempatan dan karunia yang dipercayakan kepada kita (ay. 15; Rm. 14:10; 2Kor. 5:9-10). Sebab itu kerjakanlah dengan rajin dan setia apa yang Tuhan percayakan pada kita. Sekecil apapun karunia yang kita terima, harus digunakan semaksimal mungkin. Dan jangan pernah menolak Kristus, karena hukuman yang kekal akan menanti kita! Apakah kita sudah siap menghadap pengadilan Kristus, mempertanggungjawabkan setiap aspek hidup kita ketika Dia datang kembali?

Ketiga, Perumpamaan ini mengajarkan bahwa Tuhan akan memberikan upah/pahala kepada kita. Mereka yang rajin dan setia melayani akan menerima “upah” pujian, sebagai hamba yang baik dan setia serta menerima kepercayaan yang lebih besar lagi dalam kerajaan Allah. Dalam hal ini yang ditekankan bukanlah “upah” yang diberikan kepada kita. Karena “upah” yang sejati ialah “Allah yang menaruh kepercayaan-Nya” kepada kita di dunia ini dan “memberikan tugas/ tanggung-jawab” yang lebih besar lagi (Luk. 16:10). Tetapi orang yang tidak setia dan meragukan kasih-Nya akan kehilangan upah walaupun ia sendiri diselamatkan oleh iman di dalam anugerah-Nya (1Kor. 3:14-15; Ef. 2:8-9; Tit. 3:5). Dan mereka yang menolak Yesus sebagai Tuhan akan dibinasakan. Adakah kita terbukti sebagai hamba yang baik dan setia, yang mengupayakan secara maksimal karunia-karunia yang dipercayakan kepada kita? Ataukah kita malas dan mempermainkan anugerah Tuhan? Atau jangan-jangan kita ada digolongan orang-orang yang menolak Yesus? Waktunya akan tiba, dimana kita semua harus mempertanggungjawabkan semua perbuatan kita di hadapan Hakim yang Adil (Why. 22:12). [SL]

APLIKASI KEHIDUPAN

(PROFIL MURID : KRISTUS, KARAKTER, KOMUNITAS, KELUARGA & KESAKSIAN)

Pendalaman

Sudahkah Anda mengenali talenta dan karunia-karunia yang Tuhan berikan kepada Anda? Apa saja itu?

Penerapan

Langkah konkrit apakah yang Anda lakukan untuk menggunakan waktu, kesempatan, talenta dan karunia untuk melayani Tuhan dan sesama?

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.