Bagikan artikel ini :

Harga Pertumbuhan (The Cost Of Growing Up)

Yohanes 15:1-5

EKSPRESI PRIBADI

A.W. Tozer dalam buku: “The Root of the Righteous” menegaskan bahwa masalah yang paling besar di antara orang-orang Kristen adalah masalah pertumbuhan rohani. Menurutnya, banyak orang sudah lama menjadi Kristen, namun sama sekali tidak bertumbuh kerohaniannya. Mereka yang tidak bertumbuh biasanya ditandai dengan ciri-ciri seperti: lemah dan rentan terhadap godaan, tidak produktif dalam menghasilkan buah kebenaran dan cenderung kompromi dengan dosa dan hidup menjadi batu sandungan. Kekristenan yang sejati menuntut adanya pertumbuhan rohani secara radikal, dimulai dari sejak bertobat dan beriman kepada Kristus. Hal ini sangat penting karena pertumbuhan adalah bukti konkrit dari hidup atau matinya rohani seseorang. Bisa saja seorang sudah lama menjadi Kristen, tapi tidak bertumbuh karena ternyata masih mati secara rohani. Selain itu, lewat proses pertumbuhan, maka akan menghasilkan buah yang lebat. Namun tidak ada jalan pintas menuju pertumbuhan rohani, tapi ada harga yang harus dibayar. Apakah harga untuk pertumbuhan rohani itu dan apakah Anda siap membayarnya? Diskusikan dalam Care Group Anda.

EKSPLORASI FIRMAN

Tuhan ingin kita bertumbuh di dalam anugerah, dalam pengenalan akan Kristus dan hidup menyerupai Dia supaya Bapa dipermuliakan (Yoh. 15:8; 2Ptr. 3:18; 1Yoh. 2:6). Hal ini tercermin dalam pengajaran Kristus di Yohanes 15:1-5. Metafora mengenai pokok anggur yang benar ini disampaikan Kristus di perjamuan terakhir, setelah Yudas Iskariot pergi keluar untuk menghianati-Nya (Yoh. 13:1-14:31). Yesus menganalogikan diri-Nya sebagai “Pokok anggur yang benar”, murid-murid-Nya sebagai “ranting-ranting anggur” dan Allah Bapa, “Penguasa kebun anggur” untuk menjelaskan proses transformasi yang terjadi dari dalam kehidupan umat percaya. Sebagai pokok anggur yang benar, Kristus menentukan kualifikasi dan standar para pengikut-Nya. Apa yang dapat kita pelajari dari metafora pokok anggur yang benar ini dan bagaimana caranya supaya kita dapat terus bertumbuh dan berbuah?

1. Pastikan diri kita bukan termasuk ranting yang tidak berbuah (ayat 2, 6).

Di ayat 2 dan 6 Yesus berbicara tentang ranting-ranting yang tidak berbuah, dipotong dan dibakar. Ini adalah pekerjaan penghakiman dari Bapa di surga. Siapakah mereka itu? Apakah itu adalah orang Kristen sejati yang kehilangan keselamatannya karena murtad? Bukan, karena firman Tuhan menegaskan bahwa keselamatan yang dijanjikan Allah bersifat kekal bagi para pengikut Kristus sejati (lahir baru), sebab keselamatan itu adalah anugerah Allah (lihat Yoh. 3:16, 36; 5:24; 6:39-40; 10:28-29; Rm. 8:1, 29-37; Ef. 2:8-9). Ataukah ini adalah orang-orang Kristen yang kehilangan upah? Bukan juga, karena konteks ayat 1-5, Yesus sedang bicara soal ranting yang tidak berbuah, bukan soal upah. Tetapi tafsiran yang benar ialah bahwa ranting yang tidak berbuah itu adalah mereka yang tidak percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Atau mereka yang pura-pura berkomitmen ikut Kristus, tetapi akhirnya berpaling dari-Nya, saat mengalami kesulitan. Kyle Idleman, dalam buku: Not a Fan, menyebut mereka sebagai penggemar Kristus yang hanya mau mendapatkan semua keuntungan dari-Nya, tapi bukan pengikut Kristus sejati yang berkomitmen sepenuh hati dan bersedia mengorbankan apa pun demi Dia. Termasuk diantaranya adalah Yudas Iskariot (Yoh. 6:64-71; 17:12), juga banyak orang Yahudi yang mendengarkan ajaran-Nya dan semua orang yang menolak percaya Kristus (Yoh. 6:66; 8:30). Jadi, orang yang mengaku Kristen belum tentu termasuk murid Kristus sejati, karena ada berbagai motivasi di balik pengakuan itu, bisa saja demi keuntungan berkat jasmani, demi popularitas dan demi aktualisasi diri (lihat Yoh. 2:23-24; 6:26). Orang-orang demikian belum lahir baru, karenanya pasti dipotong dan dicampakkan ke dalam api neraka (ayat 6). Oleh sebab itu, pastikan diri saudara bukan termasuk ranting yang tidak berbuah, yang dipotong dan dibakar oleh Bapa surgawi.

2. Pastikan diri kita termasuk ranting yang berbuah (ayat 2-3).

Di ayat 2-3, Kristus juga bicara tentang ranting-ranting yang berbuah yang dibersihkan Bapa. Siapakah mereka itu? Konteks menunjukkan mereka adalah 11 murid Kristus dan semua orang Kristen sejati atau lahir baru (born again Christians). Ketika kita percaya dan menerima Kristus dalam hidup kita, maka semua dosa kita dibersihkan oleh darah Kristus dan kita didamaikan dengan Allah (ay. 3; 2Kor. 5:21). Saat itu ranting-ranting hidup kita dicangkokkan pada Pokok Anggur Kristus, sehingga kita menjadi ranting yang hidup, bertumbuh dan berbuah. Kemudian ranting yang berbuah itu dibersihkan lagi oleh Bapa agar lebih banyak berbuah. Kata “dibersihkan”, dari kata Yunani “kathairo”, artinya “membersihkan atau memurnikan” (to clean or to purify). Allah membersihkan kita dengan cara menyingkirkan segala sesuatu yang menghalangi kita untuk bertumbuh, misalnya karakter lama atau kebiasaan-kebiasaan buruk kita yang bertentangan dengan kehendak Tuhan. Bapa yang di surga membersihkan kita dengan kuasa firman-Nya (ay. 3, 7; Ibr. 4:12) dan mendisiplin kita melalui penganiayaan, penderitaan, penyakit dan kesusahan untuk memurnikan iman kita (ay. 18-20; Ibr. 12:4-11; 1Ptr. 1:6-7). Karena itu, jangan berpuas diri hanya sekedar menjadi orang Kristen biasa saja. Akan tetapi pastikan diri saudara adalah ranting yang terus bertumbuh to the next level dalam pengenalan akan Kristus dan hidup serupa dengan Dia serta bersedia untuk dibersihkan atau didisiplin oleh Bapa di surga agar semakin banyak berbuah.

3. Pastikan diri kita tetap tinggal di dalam Kristus (ayat 4-5).

Apa artinya tinggal dalam Kristus (ayat 4)? Kata “tinggal”, dari kata Yunani: meno (to remain), artinya “terus melekat, terus berada di dalam dan terus bertahan”. Jadi, satu-satunya cara supaya kita dapat bertumbuh dan berbuah lebat ialah kita harus tetap tinggal dan terus melekat erat kepada Kristus (union with Christ) dan terus terhubung dengan Bapa melalui Kristus dalam iman, kasih dan ketaatan (Yoh. 8:30-31; 15:7-10). Dan Kristus tinggal di dalam kita melalui persekutuan dengan Roh Kudus dan firman Tuhan. Ketika kita terus tinggal di dalam persekutuan intim dengan Kristus (intimacy with Christ) dan Dia tinggal di dalam kita, maka sari-sari makanan dari akar Pokok Anggur Kristus disalurkan ke ranting-ranting hidup kita. Akhirnya buah-buah anggur yang lebat, ranum dan lezat muncul di ujung ranting-ranting hidup kita, yaitu berupa buah jiwa-jiwa baru yang dimenangkan, doa kita dikabulkan, hidup dalam sukacita, kasih dan menghasilkan buah Roh Kudus (ayat 7, 11-12; bdk. Gal. 5:22-23). Dengan demikian orientasi hidup kita bukan lagi untuk diri kita sendiri, melainkan untuk Allah, saudara seiman dan sesama manusia. Jadi, untuk mengalami pertumbuhan rohani yang sehat dan berbuah lebat selain merelakan diri untuk dibentuk, diproses dan dibersihkan oleh Allah, kita pun harus tetap terus melekat erat kepada pokok anggur yang benar yaitu Tuhan Yesus. Inilah harga pertumbuhan yang harus kita bayar. Semoga Tuhan menolong kita![SL]

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Menurut Anda mengapa ranting anggur yang tidak berbuah dipotong dan dibakar, kemudian ranting yang berbuah, justru dibersihkan oleh pemilik kebun anggur? Dari kedua jenis ranting ini, Anda termasuk jenis ranting yang manakah?

Penerapan

Langkah konkrit apakah yang akan Anda lakukan untuk membuktikan bahwa Anda termasuk orang yang Kristen sejati yang bertumbuh dan berbuah?

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.